Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kasus Covid-19 di Pulau Jawa mulai melandai. Namun, sayangnya tren itu tidak diikuti oleh daerah di luar Pulau Jawa.
Presiden menuturkan bahwa kondisi penurunan kasus Covid-19 di Pulau Jawa mulai melandai. Salah satu buktinya adalah penurunan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta dari yang tadinya hampir 90 persen menjadi 38 persen.
“Ini juga patut kita syukuri dan saya melihat angka-angka tadi di di wilayah-wilayah di Pulau Jawa sudah mulai melandai turun pelan-pelan, tetapi yang di luar Jawa gantian naik. Inilah memang varian Delta ini penularannya sangat cepat sekali,” kata Jokowi saat membagikan Banpres Produktif kepada 12,8 juta pelaku usaha mikro dan kecil di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/7/2021).
Jokowi menceritakan pada Februari - Mei, topik berkaitan dengan pandemi mulai turun. Di sisi lain, ekonomi juga perlahan membaik. Kendati begitu kondisi berubah setelah varian Delta Covid-19 muncul tanpa terprediksi.
Situasi itu menyebabkan ekonomi global tergoncang. Kondisi serupa juga dialami Indonesia ditambah kenaikan kasus secara drastis. Jokowi mengaku saat itu tidak ada jalan lain selain memberlakukan PPKM Darurat.
"Tanpa terprediksi muncul yang namanya varian Delta, varian baru, jenis baru dari Korona muncul di India, kemudian muncul di seluruh negara di dunia, sehingga ekonomi global pun juga guncang. Kita juga sama, begitu virus [varian] Delta ini muncul juga langsung kasus positif menjadi naik secara drastis," ujarnya.
Pemerintah menerapkan kebijakan PPKM Darurat pada 3 - 20 Juli 2021 untuk membendung penyebaran varian Delta dan menurunkan mobilitas penduduk. Kini pemerintah telah beralih ke PPKM Level 4 hingga 2 Agustus mendatang untuk wilayah Jawa dan Bali.