Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengganti kiswah atau kain penutup Ka’bah di Mekah setiap sebelum Hari Raya Iduladha.
Beberapa alat berat diletakkan di sisi Kabah untuk mengangkut gulungan kiswah baru.
Puluhan orang berdiri di atas Ka’bah untuk menjembreng gulungan tersebut secara perlahan dengan tali. Setelah kiswah baru terpasang, barulah kiswah lama dilepaskan.
Kiswah merupakan kain penutup Ka’bah berwarna hitam dengan tulisan huruf Arab yang dijahit benang sutera berwarna kuning emas.
Mengutip laman Arab News, pada masa lalu, kiswah bukan berwarna hitam. Warna kain penutup Ka’bah ini berubah beberapa kali pada masa lalu.
Direktur Pusat Sejarah Mekah, Fawaz Al-Dahas mengatakan Nabi Muhammad pernah menutupi Ka’bah dengan kain Yaman bermotif garis putih merah.
Baca Juga
Kemudian, Abu Bakar Al-Siddiq, Umar ibn Al-Khattab, dan Utsman ibn Affan menutupi Ka’bah dengan kiswah berwarna putih.
Lalu, pemerintahan Ibn Al-Zubair menutupi Ka’bah dengan kiswah berbahan brokat warna merah.
Pada zaman Abbasiyah, kiswah terdiri dari dua lapis. Lapis pertama kain berwarna putih kemudian di bagian luarnya berwarna merah.
Kesultanan Seljuk Turki lalu menggantinya dengan kain brokat kuning. Khalifah Abbasiyah Al-Nassir mengubah warna kiswah menjadi hijau, kemudian brokat hitam.
"Dan warna brokat hitam ini tetap dipertahankan hingga sekarang," kata Fawaz Al-Dahas.
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi kemudian mempertahankan warna hitam karena tahan lama dan tidak mudah kotor jika disentuh oleh jamaah.
"Para raja dan sultan muslim melanjutkan menutupi Kabah dan merawatnya," kata Fawaz Al-Dahas.
Bahkan menurut literatur sejarah, pemasangan kiswah atau kain penutup Ka’bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim itu, sudah berlangsung sebelum Nabi Muhammad menyebarkan agama Islam.