Bisnis.com, JAKARTA – Museum Ghibli yang menjadi salah satu tempat untuk menampung memorabilia Studio Ghibli berhasil melakukan penggalangan dana, usai anggaran operasionalnya menyusut tajam usai terpapar pandemi.
Seperti dikutip dari Tempo.co yang melansir Soranews, Senin (19/7/2021), pengelola Museum Ghibli telah merilis permohonan bantuan donasi ke publik untuk operasional museum. Adapun, museum tersebut sebelum pandemi melanda, merupakan destinasi favorit bagi penggemar anime Studio Ghibli.
“Kami telah memulai kampanye furusato nozei meminta dana untuk mendukung operasional Museum Ghibli di Mitaka. Kami dengan rendah hati meminta dukungan Anda,” tulis pengelola Museum Ghibli melalui akun Twitter resminya.
Cuitan itu disertai dengan tautan yang terhubung ke laman donasi milik Museum Ghibli.
??????????????????????????????????????????????????
— ?????? (@mitaka_tokyo) July 15, 2021
??????????????????????????????????????????????????
?????????https://t.co/T17rKQq5jc #?? pic.twitter.com/UjDI8kCMMq
Adapun, furusato nozei adalah sistem “pajak kampung halaman" yang memungkinkan individu memberikan sumbangan untuk bisnis yang telah jatuh pada masa-masa sulit.
Skema ini berbeda dengan pajak tempat tinggal yang harus dibayar oleh orang dewasa yang bekerja di Jepang dan sebenarnya merupakan sistem kredit donasi dan pajak.
Sebelum pandemi melanda Museum Ghibli mendapatkan pemasukan yang signifikan dari kunjungan wisatawan. Selama ini tiket masuk dibanderol 1.000 yen atau sekitar Rp131.000 untuk orang dewasa.
Namun, pandemi telah menekan jumlah kunjungan wisatawan. Selain jumlah wisatawan harus dibatasi untuk menerapkan ketentuan jaga jarak sosial, museum tersebut harus mengalami sejumlah penutupan sementara selama pandemi.
“Saat ini, kami beroperasi 'sangat merah'. Pada bulan Maret, kami menerima hibah dari Kota Mitaka untuk mendukung biaya operasional kami, tetapi bahkan dengan itu, kami harus memakan dana yang telah kami rencanakan untuk digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan skala besar. Pandemi virus corona diperkirakan akan berlanjut untuk beberapa waktu, dan jika kami terus memanfaatkan cadangan keuangan kami, kami yakin pengoperasian fasilitas dan pemeliharaan yang direncanakan akan dalam bahaya," kata pengelola.
Adapun, kampanye furusato nozei untuk Museum Ghibli diluncurkan pada Kamis, 15 Juli lalu. Pengelola Museum Ghibli mengatakan bahwa satu-satunya hal yang akan diterima donatur dari museum adalah kartu ucapan terima kasih.
Selain itu, kampanye meminta mereka yang menyumbang setidaknya memberikan 5.000 yen (Rp 658 ribu).
Sementara itu, target kampanye ditetapkan sebesar 10 juta yen (Rp 1,3 miliar) dan pada Jumat (16/7/2021) malam Museum Ghibli berhasil mencapainya. Saat itu, mereka berhasilu mengumpulkan lebih dari 12 juta yen dalam waktu kurang dari 24 jam sejak tweet Museum Ghibli mengumumkan dimulainya kampanye.
Saat laporan ini dibuat, 12 juta yen berasal dari 1.478 donatur yang menghasilkan rata-rata sekitar 8.190 yen (Rp 1 juta) per orang.