Bisnis.com, JAKARTA - Politisi Partai Nasional Demokrat Nurul Almy Hafild atau Emmy Hafild dikabarkan meninggal dunia, Sabtu (3/7/2021). Hal itu terungkap dari unggahan akun media sosial sejumlah tokoh publik.
Kabar berpulangnya pengamat sosial dan lingkungan itu antara lain disampaikan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. Melalui akun Twitternya @meutya_hafid, Sabtu (3/7/2021) 21.52 WIB, dia memberikan gambaran mengenai sosok Emmy Hafild.
Menurutnya, mantan pegiat lingkungan bersama Walhi dan Greenpeace itu merupakan perempuan berkharakter dan idealismenya kuat.
"Turut berduka atas wafatnya mba Emmy Hafild. Perempuan dengan karakter dna idealisme yang kuat. Ia hampir tidak pernah terlihat lelah selalu penuh semangat dalam kontribusinya untuk Bangsa," tulisnya di Twitter.
Turut berduka atas wafatnya mba Emmy Hafild. Perempuan dengan karakter dna idealisme yang kuat. Ia hampir tidak pernah terlihat lelah selalu penuh semangat dalam kontribusinya untuk Bangsa.
— Meutya Hafid Ansyah (@meutya_hafid) July 3, 2021
Seperti diketahui, Emmy Hafild pernah menjabat petinggi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi yakni sebagai Direktur Eksekutif Walhi Nasional periode 1996 - 2002.
Selain itu, dia pernah tergabung bersama Greenpeace dan menjadi penggagas kelompok Pendukung Pemenangan Komodo.
Sementara itu, Walhi melalui akun Twitternya, @walhinasional, turut mengabarkan kabar duka tersebut. Walhi menyebut bahwa Emmy Hafild meninggal dunia di RS Pondok Indah.
"Wafat pada hari Sabtu, 3 Juli 2021, jam 21.17 di RS. Pondok Indah," demikian tulis Walhi di Twitter.
Keluarga Besar WALHI berduka mendalam atas wafatnya
— WALHI Ajukan JR UU Minerba! (@walhinasional) July 3, 2021
EMMY HAFILD (Nurul Almy Hafild)
Direktur Eksekutif Nasional WALHI
periode 1996-2002
Wafat pada hari Sabtu, 3 Juli 2021, jam 21.17 di RS. Pondok Indah
Semoga Amal dan Kebaikan diterima Allah SWT#RestInPower#EmmyHafild pic.twitter.com/tKnt5cmB6w
Adapun di dunia politik, Emmy Hafild saat terakhir menjabat sebagai Ketua Bidang Maritim Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Nasdem.