Bisnis.com, JAKARTA — Japan International Cooperation Agency akan memberi bantuan keuangan secara gratis guna menyediakan vaksin Covid-19 kepada warga Palestina.
Sekitar 500.000 orang di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang dikuasai Palestina telah mendapatkan vaksin lengkap. Namun, vaksinasi berjalan lamban di wilayah perdesaan karena sulit untuk mengirimkan vaksin sesuai dengan ketentuan suhu yang ditetapkan,
Seperti dikutip melalui Nippon Hoso Kyokai (NHK) pada Jumat (2/7/2021), JICA akan menyediakan lebih dari US$7 juta kepada Otoritas Palestina untuk membeli kendaraan dengan mesin pendingin, lemari pembeku portabel, dan perlengkapan lainnya. Kesepakatan itu belum lama ini ditandatangani di Kota Ramallah, Tepi Barat oleh kedua belah pihak.
Acara penandatanganan berlangsung di kantor dan di hadapan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh dan Perwakilan Jepang untuk Palestina, Masayuki Maguchi.
Ketua Kantor Perwakilan JICA di Palestina, Abe Toshiya, mengatakan bahwa pandemi telah membuat layanan medis di sejumlah daerah di Palestina kewalahan. Dia berjanji untuk mendukung seluruh sistem kesehatan, termasuk membangun jaringan rantai dingin untuk mendistribusikan vaksin.
Menteri Kesehatan Palestina May Alkaila berterima kasih kepada Jepang karena menyediakan perlengkapan yang diperlukan untuk mengirimkan vaksin.
Sebelumnya, pada awal Juni 2021 Pemerintah Jepang memutuskan untuk memperpanjang Bantuan Hibah Darurat sebesar US$10 juta atau sekitar Rp143 miliar ke Jalur Gaza.
Melalui keterangan resminya, Kementerian Luar Negeri Jepang menyatakan bahwa bantuan tersebut meliputi bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi seperti penyediaan makanan, pemindahan puing-puing, air dan sanitasi, serta perawatan medis dan kesehatan termasuk tindakan melawan Covid-19.
Adapun, penyaluran bantuan tersebut dilakukan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East/UNRWA) sebesar US$5,3 juta, Program Pembangunan PBB (United Nations Development Programe/UNDP) senilai US$2,8 juta, Komite Internasional Palang Merah (International Committee of the Red Cross/ICRC) US$1,7 juta, dan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs /OCHA) US$0,2 juta.