Bisnis.com, JAKARTA - Penyekatan dan pengetatan arus mudik Lebaran 2021 yang dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia dinilai cukup berhasil meskipun terjadi kebobolan di beberapa titik oleh pemudik yang menggunakan sepeda motor.
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar Rudy Masud mengatakan tugas dan pengabdian jajaran Bhayangkara tersebut patut diapresiasi dengan sejumlah catatan.
“Tugas polisi dalam rangka penertiban dan penegakan aturan protokol kesehatan selama mudik Lebaran harus mendapat poin positif karena cukup efektif bisa membendung arus mudik yang membludak dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (20/5).
Menurutnya, meskipun cukup berat, pelaksanaan tugas aparat kepolisian saat mudik Lebaran kali ini patut diapresiasi dan diacungi jempol karena sudah maksimal dalam melakukan tugas penyekatan.
“Kekhawatiran kita bahwa arus pemudik tak terbendung, tidak terjadi,” papar Rudy Masud kepada media usai Sidang Paripurna DPR hari ini.
Diakui oleh politisi muda Partai Golkar asal Kalimantan Timur ini, bahwa polisi sudah berusaha sekuat tenaga menahan laju pemudik khususnya pengendara motor, namun tetap jebol juga seperti di jalur pantura Karawarang beberapa hari menjelang Idulfitri.
Baca Juga
“Ya, manusiawi. Polisi sudah semaksimal mungkin menahan laju pemudik, tapi karena situasi dan kondisi di lapangan yang sangat crowded, maka terjadilah pelonggaran di sejumlah titik,” imbuh Harum, sapaan akrab Rudy Masud.
Esensinya, sebut Harum, adalah bagaimana pemerintah sudah berusaha keras untuk menghindari terjadinya kerumunan massa secara massal saat mudik Lebaran dengan adanya aturan penyekatan dan pengetatan area.
Polisi dan jajaran lain yang menjalankan tugas di lapangan tak urung mengalami kesulitan. Hal itu patut menjadi catatan, khususnya koordinasi dengan pemerintah daerah sehingga kasus-kasus titik penyekatan jebol oleh pemudik tidak terulang, katanya.
“Kalau sampai arus mudik Lebaran tahun ini tidak diatur ketat, kita khawatir terjadi tsunami Covid-19 di daerah-daerah seperti terjadi di India,“ katanya.