Bisnis.com, JAKARTA – SoftBank Group Corp. berencana menawarkan obligasi kedua dalam denominasi yen pada tahun ini, setelah perseroan membukukan laba kuartalan terbesar yang pernah ada oleh sebuah perusahaan Jepang.
Melansir Bloomberg, Rabu (19/05/2021), konglomerat teknologi itu berencana untuk menerbitkan obligasi senilai 405 miliar yen atau setara US$3,7 miliar. Menurut pernyataan resmi Softbank, target utama penawaran obligasi ini adalah investor individu.
SoftBank melaporkan laba bersih 1,93 triliun yen untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2021. Pada dasarnya semua itu berasal dari investasinya di Coupang Inc.
Raksasa investasi teknologi milik Masayoshi Son ini telah melihat peningkatan tajam kekayaan selama dua belas bulan terakhir. SoftBank melalui lengan investasinya, Vision Fund mendorong keuntungan baru-baru ini setelah menjadi sumber kerugian terbesarnya setahun yang lalu.
SoftBank tercatat telah lama menarik investor individu di Jepang ketimbang investor institusi untuk sebagian besar pendanaan denominasi yen dari pasar obligasi lokal. Perseroan memanfaatkan pengakuan brand yang kuat.
Beberapa obligasi SoftBank mampu memberikan investor individu tingkat bunga sekitar 3 persen, pada saat investor deposito di Jepang mendapatkan hampir tidak ada karena kebijakan suku bunga negatif Bank Jepang. Adapun rata-rata imbah hasil surat utang korporasi yen sekitar kurang dari 0,4 persen, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Baca Juga
Dana segar hasil penawaran obligasi ini akan digunakan SoftBank untuk pelunasan hutang yang ada. Menurut manajemen SoftBank, surat utang tersebut diharapkan akan diberi peringkat BBB oleh Japan Credit Rating Agency Ltd dan rentang kupon sekitar 2,45 persen hingga 3,05 persen pada Juni.
SoftBank menargetkan obligasi anyar ini akan jatuh tempo dalam 35 tahun tetapi dapat dibatalkan setelah lima tahun. Surat utang ini memiliki karakteristik yang mirip dengan ekuitas, seperti provisi penangguhan pembayaran bunga opsional dan prioritas pembayaran subordinasi untuk utang senior.
Alhasil, SoftBank mengharapkan, surat utang bisa memenuhi syarat untuk diperlakukan sebagai 50 persen ekuitas oleh firma pemeringkat JCR dan S&P Global Ratings. Selain itu, surat utang juga memiliki provisi bunga tambahan sehingga tingkat bunga meningkat setelah lima tahun.