Bisnis.com, JAKARTA — Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae pada Selasa (18/5/2021) menyatakan bahwa Presiden Moon Jae-in akan mengunjungi Washington, Amerika Serikat (AS), selama empat hari pada tanggal 19—22 Mei 2021 mendatang.
Seperti dikutip dari KBS World, konferensi tingkat tinggi antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in akan digelar pada Sabtu (22/5/2021) pukul 03.00 dini hari waktu Korsel.
Moon akan berfokus pada kerja sama untuk mengamankan vaksin Covid-19, termasuk pertukaran vaksin, produksi vaksin AS di Korea Selatan, dan hal lain untuk menyelesaikan ketidakstabilan pasokan vaksin Covid-19 di negaranya.
Namun, sebagai imbalan atas pemberian vaksin dari AS tersebut, diperkirakan AS dapat mendesak Korea Selatan untuk menekan China dengan ikut serta dalam jaringan rantai pasokan semikonduktor dan partisipasi dalam dialog QUAD, serta hal lainnya.
Sementara itu, Cheongwadae menyatakan bahwa Korea Selatan terus melaksanakan langkah untuk mencapai denuklirisasi dan melakukan konsultasi erat dengan AS mengenai kebijakan terhadap Korea Utara.
Sebelumnya, Presiden Moon telah mengungkapkan perihal kunjungannya ke AS untuk mengadakan KTT antara kedua negara pada pekan ini. Dia mengatakan akan menggunakannya sebagai kesempatan untuk memperkuat kerja sama di bidang vaksin dan masuk ke pusat global produksi vaksin.
Moon mengatakan dirinya akan melakukan yang terbaik untuk mempercepat normalisasi kehidupan sehari-hari meskipun hanya sedikit, sembari mengupayakan pencegahan penyebaran Covid-19 sepenuhnya dan melaksanakan proses vaksinasi tanpa gangguan.
Dia juga menyinggung pertemuan puncak pertamanya dengan presiden AS Joe Biden yang akan digelar pada 21 Mei di Washington, yang diperkirakan akan membahas peningkatan kemitraan bilateral di bidang vaksin sebagai agenda utama pertemuan itu.
Presiden Moon mengonfirmasi kembali tujuan pemerintahannya di tahun terakhir masa kepresidenannya yang mengarah pada penanggulangan krisis Covid-19 untuk memajukan jalur pemulihan, inklusi dan lompatan ke depan.
Ditambahkannya bahwa pemerintah memiliki komitmen kuat agar proyeksi pertumbuhan ekonomi 4 persen atau lebih di tahun ini bisa terwujud.
Dia mengungkapkan penciptaan lapangan pekerjaan akan menjadi prioritas utama karena peningkatan peluang kerja harus berlanjut selama beberapa bulan ke depan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik seperti sebelum Covid-19 merebak.