Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengirimkan surat belasungkawa kepada Presiden RI Joko Widodo atas tenggelamnya KRI Nanggala-402.
Mengutip Yonhap pada Selasa (27/4/2021), Juru Bicara Kepresidenan Korea Selatan Park Kyung-mee mengatakan bahwa Moon menyatakan penyesalan atas kematian 53 anggota kru dan menyampaikan pesan belasungkawa dan simpati kepada rakyat Indonesia.
Moon berharap masyarakat Indonesia segera mengatasi kesedihan akibat musibah tragis tersebut. Dia juga menyebut Indonesia sebagai mitra kunci dari Kebijakan Selatan Baru pemerintahan Korea Selatan yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan strategis dengan negara-negara di Asia Selatan.
Menurut Moon,Seoul dan Jakarta telah mengembangkan "hubungan kerjasama persahabatan khusus" dalam ekonomi, pertahanan dan produksi senjata.
KRI Nanggala-402 atau Nanggala II hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali.
Saat itu, kapal selam ini membawa 53 awak. KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
Baca Juga
Nama Nanggala berasal dari nama senjata tombak milik Prabu Baladewa dalam cerita pewayangan. Senjata tersebut digambarkan pada lencana KRI Nanggala. Pemberian nama Nanggala II pada kapal selam ini dimaksudkan untuk membedakan dengan KRI Nanggala S-02, kapal selam lain yang usianya lebih tua.
Setelah lima hari hilang, kapal selam KRI Nanggala-402 akhirnya ditemukan tenggelam di perairan Bali. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) TNI Yudo Margono.
Dia menuturkan keberadaan KRI Nanggala-402 terdeteksi oleh KRI Rigel yang sedang melaksanakan multibeam echosounder pada Minggu (25/4/2021) 2021 tepatnya pukul 01.00 WITA.