Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menjawab kabar terkait partainya yang diisukan akan bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju.
Saleh menyatakan sampai saat ini partainya belum mendapat tawaran secara resmi untuk bergabung di kabinet Presiden Jokowi.
"Bahasanya belum resmi," ujar Saleh seperti dilansir dari Tempo, Senin, (19/4/2021).
Dia enggan menjelaskan seperti apa bahasa tidak resmi yang dimaksud itu. "Tulis begitu saja," tuturnya.
Saleh menyebut, PAN mengapresiasi jika ada tawaran yang disampaikan. PAN menganggap tawaran itu sebagai bagian dari penilaian atas performa politik PAN di pentas nasional.
Namun karena belum ada tawaran secara resmi, Saleh menyebut belum ada pembahasan ihwal kader PAN yang akan diusulkan masuk kabinet.
"Kalau mau membicarakan itu, tunggu tawarannya dulu. Kalau tawaran sudah ada, ada alasan untuk membicarakannya di internal. Kalau sudah resmi, pasti dibicarakan di internal kami," tuturnya.
PAN kembali dikabarkan akan bergabung ke kabinet Jokowi seiring dengan mencuatnya kabar reshuffle belakangan ini. Presiden Jokowi bahkan dikabarkan sudah memanggil politikus PAN.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian belum bisa memastikan apakah penunjukkan menteri untuk pos baru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta Kementerian Investasi, akan diikuti dengan reshuffle kabinet atau tidak.
"Reshuffle, sekali lagi, itu hak prerogatif Presiden Jokowi. Apakah hanya kementerian baru atau reshuffle yang lebih luas, itu semua berpulang pada evaluasi dan keputusan presiden. Kita bersabar saja. Kita tunggu," ujar Donny kepada wartawan, Sabtu (17/4/2021).