Bisnis.com, JAKARTA - Uni Emirat Arab (UEA) tengah menjajaki rencana memberi bantuan sebanyak 500.000 dosis vaksin Covid-19 untuk Indonesia sebagai bentuk hubungan baik kedua negara.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dubes RI untuk UEA Husin Bagis saat dihubungi Bisnis pada Selasa (13/4/2021).
“Indonesia juga akan dibantu sekitar 500.000 dosis vaksin pabrikan Sinopharm dari Abu Dhabi,” katanya.
Rencana tersebut juga bersamaan dengan pernyataan UEA yang berminat untuk berinvestasi di Tanah Air, salah satunya membangun pabrik vaksin.
Sebelumnya, Arab News melaporkan pada Senin (12/4/2021) Menteri Energi dan Infrastruktur Suhail Al-Mazrouei mengatakan UEA akan menggelontorkan investasi senilai US$10 miliar yang akan ditempatkan di Indonesian Investment Authority untuk digunakan dalam proyek dan sektor strategis.
Beberapa peluang investasi sektor baru yang tengah dijajaki di Indonesia di antaranya adalah energi terbarukan, manufaktur strategis dan militer, produksi vaksin Covid-19. Selain itu, agrikultur, keamanan pangan, pendidikan digital, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Baca Juga
Dikonfirmasi terkait rencana tersebut, Dubes Husin membenarkan bahwa UEA berminat membangun pabrik vaksin Covid-19. Dia menjelaskan, UEA lebih tepatnya tertarik menjadi distributor di Indonesia untuk vaksin milik Sinopharm (China).
“Mereka uangnya banyak. Mereka lagi mesra-mesranya dengan kita. Tantangannya adalah bagaimana mengoptimalkan kesempatan ini untuk keuntungan Indonesia,” tuturnya.
UEA telah memiliki fasilitas produksi vaksin Covid-19 di Ras Al-Khaimah yang diberi nama Al-Hayat yang berarti kehidupan. Manufaktur vaksin tersebut juga bekerja sama dengan BUMN China Sinopharm.
Tak hanya dengan China, Abu Dhabi juga telah bekerja sama dengan Rusia menjadi distributor Sputnik karena sudah dipakai di sana, meski tidak banyak.
Namun, kata Dubes Husin, minat investasi UEA tidak terbatas pada membangun pabrik vaksin semata, tetapi juga di berbagai sektor seperti infrastruktur jalan, agrikultur, hingga pariwisata.
“Mereka melihat Indonesia ada 270 juta penduduk, negeri yang tumbuh ke depan, masa depannya bagus, negeri yang sangat menjanjikan,” ungkapnya.