Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya aktivitas subduksi yang menimbulkan gempa susulan di Malang pada Minggu (1/4/2021) pukul 06.54 WIB.
Seperti dilansir dari Antara, gempa susulan kembali terjadi di Malang dengan magnitudo (M) 5,3 di sebelah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, pukul 06.54 WIB. Namun demikian, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
Menurutnya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Sebelumnya BMKG menginformasikan terjadi gempa berkekuatan M 5,5 yang informasinya diperbarui menjadi M 5,3. Episenter atau pusat gempa itu berada di laut kedalaman 102 kilometer (km) pada jarak 71 km sebelah selatan dari Kota Kepanjen.
Bambang mengatakan guncangan gempa dapat dirasakan di daerah Kota Malang dengan skala III-IV MMI atau dirasakan oleh banyak orang dalam rumah. Sedangkan di Pacitan, Wonogiri dan Trenggalek dirasakan dengan skala III MMI di mana getaran dapat dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan ada truk melintas.
Baca Juga
Selain itu di Nganjuk, Ponorogo, Blitar dapat dirasakan getaran skala II-III MMI atau dirasakan nyata dalam rumah. Getaran juga terasa Gunungkidul, Bantul dan Kulon Progo di Yogyakarta dengan skala II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Gempa bumi itu merupakan rangkaian gempa susulan dari gempa utama berkekuatan M 6,1 yang terjadi di area yang sama pada Sabtu (10/4), pukul 14.00 WIB.
Sampai pukul 07.25 WIB, hasil pengawasan BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock sebanyak delapan kali, dengan rentang kekuatan M 3,1 sampai M 5,3.