Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demokrat Versi KLB Singgung Ibas dan Kasus Hambalang, Ini Respons Kubu AHY

Parta Demokrat kubu AHY angkat bicara atas pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat hasil KLB di Deli Serdang Max Sopacua.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang dinilai tidak memiliki niat baik terhadap partai tersebut setelah menggelar konferensi pers di Wisma Atlet Hambalang, Kabupaten Bogor.

Hal itu diungkapkan Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani. Dia pun menanggapi pernyataan Max Sopacua yang menyinggung Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dalam perkara korupsi Hambalang.

"Pernyataan Max Sopacua semakin menambah daftar bahwa mereka sama sekali tak punya niat baik terhadap Partai Demokrat, secara terus-menerus membangun fitnah, termasuk terhadap Mas Ibas," kata Kamhar dalam keterangannya, Kamis (25/3/2021).

Kamhar mengatakan pernyataan Max yang menyerang Ibas ibarat pepatah 'menepuk air di dulang tepercik muka sendiri'. Dia menyebut justru Max yang pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus Hambalang itu.

"Banyak jejak digital justru Max Sopacua yang pernah diperiksa KPK terkait kasus Hambalang," ujar dia.

Kamhar mengatakan, kubu KLB Deli Serdang selama ini mengklaim memiliki niat baik untuk menyelamatkan Partai Demokrat. Namun, kata dia, yang mereka kerjakan justru memfitnah, memutarbalikkan fakta, merangkai kebohongan, bersandiwara, dan melakukan hal-hal lainnya untuk merusak Demokrat.

"Semakin ke sini semakin tampak nyata dan terang-benderang pertentangan antara 'niat baik' yang mereka sampaikan dengan yang mereka kerjakan," kata Kamhar.

Max, yang menjabat Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat hasil KLB di Deli Serdang, sebelumnya mengatakan ada orang-orang yang terlibat perkara korupsi Hambalang tetapi belum tersentuh hukum hingga saat ini. Dia mengungkit pernyataan para saksi yang sempat menyebut bahwa Ibas turut menerima uang dari proyek itu.

"Pak Anas (Urbaningrum) dapat berapa, Ibas dapat berapa dan lain-lain dapat berapa," kata Max dalam konferensi pers di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Kamis, (25/3/2021).

Menurut Max, nama-nama lain yang terlibat dalam perkara itu sudah menjalani hukuman. Seperti Anas yang waktu itu menjadi ketua umum Demokrat, mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin, dan Angelina Sondakh--mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Demokrat.

Menyebut Ibas belum tersentuh hukum, Max pun meminta KPK untuk melanjutkan pengusutan kasus itu. "Dari tempat ini (Hambalang) kami serukan kepada lembaga hukum dalam hal ini KPK untuk menindaklanjuti apa yang belum dilanjutkan," kata Max.

Max tercatat pernah diperiksa KPK pada 4 Desember 2012 untuk tersangka Anas Urbaningrum. Ketika itu, Max masih menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.

Saat itu Max mengaku tak mengetahui aliran dana Hambalang yang disebut-sebut masuk dalam kongres Partai Demokrat tahun 2010 di Bandung. Max juga berdalih dirinya adalah tim sukses Marzuki Alie yang kalah dari Anas dalam perebutan kursi ketua umum dalam kongres itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper