Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerita Jokowi 11 Bulan Hadapi Pandemi, Cari Kebijakan Tepat Lawan Corona

Jokowi menyebut bahwa pemerintah telah mengerahkan seluruh sumber daya untuk mengatasi pandemi Covid-19 sekaligus pelaksanaan vaksinasi dengan cepat.
Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 30 November 2020 - Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 30 November 2020 - Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita mengenai upaya pemerintah dalam melawan wabah virus Corona (Covid-19) di Tanah Air selama 11 bulan terakhir. Sejumlah kebijakan pun telah dikeluarkan pemerintah sebagai upaya untuk mengendalikan pandemi.

Jokowi mengatakan hingga saat ini pemerintah masih berupaya menyeimbangkan rem dan gas dalam penanganan pandemi. Rem dan gas ini bertujuan untuk upaya pemulihan ekonomi dengan tetap memprioritaskan sektor kesehatan.

Dia juga menyebut bahwa pemerintah telah mengerahkan seluruh sumber daya untuk mengatasi pandemi sekaligus pelaksanaan vaksinasi dengan cepat.

“Kita juga sedang menyeimbangkan rem dan gas mengendalikan penyebaran virus sekaligus melaksanakan berbagai program pemulihan ekonomi nasional,” kata Jokowi dalam acara peresmian Golkar Institute secara virtual, Selasa (2/2/2021).

Lebih lanjut, pemerintah juga menyiapkan berbagai kebijakan dan program untuk menjawab peluang pascapandemi. Langkah itu harapannya dapat menjadi pemicu pergerakan ekonomi lebih cepat.

Di sisi lain, Jokowi menyebut bahwa pengalaman 11 bulan pandemi di Indonesia mengajarkan bahwa tidak ada formula baku dalam mengatasi penularan Covid-19.

Bahkan 215 negara juga tidak memiliki solusi jitu. Mereka masih mencari cara terbaik untuk digunakan di negara masing-masing. “Karena itu dibutuhkan manajemen untuk mengelola krisis secara cepat dan tepat,” ujar Jokowi.

Adapun, Indonesia telah menerapkan sejumlah upaya dalam penanganan pandemi Covid-19. Pertama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada awal pandemi.

Beberapa bulan berselang, Indonesia mulai menerapkan adaptasi kebiasaan baru agar aktivitas masyarakat tetap berjalan dengan protokol kesehatan. Namun AKB cenderung tidak efektif apabila dilihat dari grafik penambahan kasus Covid-19.

Terbaru, pemerintah pusat juga menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa - Bali mulai 11 Januari 8 Februari 2021. Kendati demikian, Jokowi menyebut bahwa PPKM tidak efektif dalam menekan laju kasus Covid-19.

“[PPKM] ini tidak efektif, kita harus ngomong apa adanya. Mobilitas masih tinggi sehingga di beberapa provinsi Covidnya tetap naik," kata Jokowi seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (31/1/2021).

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan esensi dari kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang diberlakukan di tengah pandemi saat ini ialah mengurangi atau bahkan mencegah terjadinya mobilitas masyarakat untuk menekan laju penularan Covid-19. Namun, kenyataannya kasus Covid-19 masih terus meningkat.

"Esensi dari PPKM ini kan membatasi mobilitas, tetapi yang saya lihat di implementasinya ini kita tidak tegas dan tidak konsisten,” ujarnya.

Sementara itu, data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat kasus total kasus konfirmasi positif Covid-19 hingga Senin (1/2/2021) mencapai 1.089.308 kasus.

Kemudian, kasus sembuh totalnya mencapai 883.682 orang, sedangkan kasus meninggal akibat Covid-19 mencapai 30.277 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper