Bisnis.com, JAKARTA – Video antrean mobil jenazah di TPU Bambu Wulung, Cipayung Jakarta Timur beredar di jagat maya. Video itu diunggah oleh akun Twitter @LaporCovid. Hal itu dibenarkan pihak LaporCovid.
“KABAR DUKA. Pasien yang dibantu para relawan @LaporCovid utk dirujuk pagi ini, setelah berjuang mdptkan bed ICU Covid-19 sejak kemarin, akhirnya wafat. Saat ini dlm proses pemakaman. Kapankah ini kan berhenti?” tulis akun tersebut, Minggu (31/1/2021).
Dalam cuitan tersebut, Lapor Covid juga menyertakan video sejumlah mobil jenazah masih mengantre untuk pemulasaran jenazah Covid-19.
Adapun, video yang diunggah merupakan video milik Pangarso Suryotomo. Video tersebut juga disebutkan diambil di TPU Bambu Wulung, Cipayung, Jakarta Timur.
“Benar, banyak yang dikubur sehingga antre karena terbatas jumlah tenaga penguburnya,” ujar tim LaporCovid kepada Bisnis, Senin (1/2/2021).
Sebelumnya, mengutip unggahan Sudin Kominfotik Jakarta Timur di Instagram, disebutkan bahwa jenazah Covid-19 mulai memenuhi TPU Bambu Apus. Akibat hal ini pula ukuran makam di TPU tersebut dipangkas.
Baca Juga
Pengawas Pelaksana Khusus Pemakaman Covid-19 TPU Bambu Apus, Muhaimin, mengatakan, bertambahnya jenazah Covid-19 membuat pihaknya berstrategi dalam pengadaan lahan makam
Mengingat lahan yang terbatas, maka pihaknya membuat stategi baru agar bisa memiliki daya tampung lebih. Biasanya, per petak makam 2,5 x 1,5 meter persegi, kini diringkas menjadi 1,2 x 2,2 meter persegi per lubang/petak makam.
KABAR DUKA
— #IndonesiaDaruratCovid (@LaporCovid) January 31, 2021
Pasien yang dibantu para relawan @LaporCovid utk dirujuk pagi ini, setelah berjuang mdptkan bed ICU Covid-19 sejak kemarin, akhirnya wafat.
Saat ini dlm proses pemakaman.
Kapankah ini kan berhenti? #RSkolaps #DaruratCovid
Sumber video Pangarso Suryotomo pic.twitter.com/RROV5YeCs2
“Walau ukurannya lebih kecil namun masih ada jarak sekitar 40 sentimeter setiap sisinya saat memasukkan peti jenazah,” jelas Muhaimin, dilansir Instagram Sudin Komifotik Jaktim, Jumat (29/1/2021).
TPU Bambu Apus menjadi pemakaman tambahan untuk penanganan jenazah Covid-19 sejak Kamis (21/1/2021) dan hingga Kamis (28/1/2021) sudah menampung 306 jenazah Covid-19.
Selain itu, petugas penggali makam juga sudah ditambah hingga sekitar 35 orang untuk penanganannya karena jenazah yang terus bertambah dan penggalian yang memakan banyak waktu.