Bisnis.com, JAKARTA - Prosesi pemakaman Paus Fransiskus telah selesai dilaksanakan pada Sabtu (26/4/2025).
Di mana jutaan orang hadir untuk mengiringi kepergian Paus di Roma. Umat beriman dapat memberikan penghormatan terakhir.
Melansir Al Jazeera, pemakaman Paus Fransiskus diklaim lebih hemat dan sederhana dari para pendahulunya.
Paus Fransiskus memang dikenal sebagai orang yang sederhana. Pada tahun 2024, ia mengubah aturan pemakaman yang sudah lama berlaku yang mengharuskan tiga peti mati – dua terbuat dari cemara dan ek, dan satu dari timah, satu di dalam yang lain.
Berdasarkan aturan baru, para paus sekarang dapat dimakamkan dalam satu peti mati yang terbuat dari kayu dan dilapisi seng.
Perubahan aturan tersebut juga memperbolehkan pemakaman di luar Vatikan, sesuai keinginan Fransiskus.
Baca Juga
Peti matinya akan dipindahkan ke Basilika St Mary Major, sebuah gereja di luar tembok Vatikan, tempat ia meminta makam sederhana di dalam tanah.
Fransiskus akan menjadi paus pertama yang dimakamkan di sana sejak tahun 1600-an, dan yang pertama dalam lebih dari 100 tahun yang dimakamkan di luar Vatikan.
Pemimpin Gereja Katolik tersebut memang dikenal sebagai orang yang menganut gaya hidup sederhana. Paus kelahiran Argentina ini memilih untuk tinggal di wisma tamu Vatikan daripada Istana Apostolik yang mewah, dan sering bepergian dengan kendaraan sederhana.
“Dia selalu lebih antusias untuk pergi ke tempat-tempat yang ditinggali orang biasa, bukan gedung-gedung kekuasaan, istana, dan sebagainya. Itu sangat khas dirinya,” kata Massimo Faggioli, profesor Teologi dan Studi Agama di Universitas Villanova di Pennsylvania, kepada Al Jazeera.
Dalam surat wasiat terakhirnya yang dirilis pada Senin, Fransiskus mengatakan pemakamannya akan diurus oleh seorang dermawan yang tidak disebutkan namanya yang telah dia atur sebelumnya, dan itu akan dikirim ke Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore.
“Ini tentang simbol, karena dalam agama Katolik, simbol sangat penting, dan ini adalah salah satu kasusnya,” tambah Faggioli.