Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Targetkan Stunting Turun 14 Persen pada 2024, Begini Respons Menko PMK

Pada 2019 angka stunting di Indonesia masih tinggi yakni sekitar 27,6 persen dan diperkirakan pada 2020 terjadi kenaikan akibat pandemi Covid-19.
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2021 secara virtual pada Kamis, 21 Januari 2021 dari Istana Negara, Jakarta - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2021 secara virtual pada Kamis, 21 Januari 2021 dari Istana Negara, Jakarta - Biro Pers Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan angka stunting di Indonesia bisa menurun hingga 14 persen pada 2024 nanti.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa untuk mencapai target tersebut, maka tiap tahun harus tercapai penurunan angka stunting 2,7 persen.

“Dan ini adalah sesuatu target yang luar biasa besar. Karena itu bapak Presiden memberikan arahan agar ada langkah-langkah yang luar biasa yang tidak biasa atau extraordinary,” kata Muhadjir, Senin (25/1/2021).

Adapun, pada 2019 angka stunting di Indonesia masih tinggi yakni sekitar 27,6 persen dan diperkirakan pada 2020 terjadi kenaikan akibat pandemi Covid-19.

Menko Muhadjir pun telah menyiapkan langkah-langkah yang akan diambil guna mencapai target 14 persen penurunan angka stunting.

Pertama, pemerintah menggunakan UU No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sebagai landasan hukum dalam penanganan stunting.

“Artinya bahwa penurunan angka stunting basisnya nanti adalah dalam upaya untuk membangun keluarga, sehingga pembangunan keluarga tidak hanya terbatas kepada masalah pembatasan angka kelahiran dan penjarangan angka kelahiran tetapi betul-betul pembangunan keluarga yang integral,” papar Muhadjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper