Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Mitigasi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan jika ledakan yang terjadi di Buleleng Bali, bukanlah karena gempa.
Lewat akun twitternya, Daryono menegaskan, alat sensor seismik BMKG mencatat anomali gelombang seismik sekitar pukul 02.27.17 UTC (10.27.17 WITA).
"Kami meyakini bahwa fenomena ini bukan aktivitas gempa tektonik karena 2 sensor seismik lainnya yang lokasinya relatif dekat tidak mencatatnya," demikian dikutip dari akun twitternya.
Meski demikian, dia mengatakan bahwa ledakan itu bisa terekam sensor BMKG.
Sebelumnya, warga di Buleleng, Bali, dikejutkan dengan suara ledakan pada Minggu (21/1/2021).
Banyak yang melaporkan suara ledakan terjadi pada pukul 10.27 Wita dan kabar itu ramai beredar di grup-grup WhatsApp.
Inilah catatan sensor seismik BMKG di Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 WITA. Sinyal tersebut bukan merupakan sinyal gempa tektonik.
Sebagai tambahan informasi, sejak pukul 08.00 WITA s.d saat ini tidak ada event gempa di wilayah Bali.