Bisnis.com, JAKARTA - Berita tentang vonis untuk Harun Yahya, nama lain dari Adnan Oktar, menyebar di media sosial. Fansbase sahabaterdogan di Facebook termasuk yang menyebarkan berita soal vonis untuk Harun Yahya.
"Foto pemimpin aliran sesat Harun Yahya dan wanita-wanita cantik yang disebut olehnya sebagai "kucing" ditangkap oleh kepolisian Turki dalam sebuah operasi besar-besaran. Harun Yahya atau yang bernama asli Adnan Oktar dikelilingi oleh para wanita muda dan pria-pria tampan. Dia dengan penuh kasih memanggil para wanita muda di acaranya sebagai “anak kucing”. Dia juga memanggil para pria tampan sebagai "singa"," demikian tertulis di fansbase pengamum Erdogan tersebut mengutip http://www.turkinesia.net/polisi-turki-tangkap-pemimpin.../
Pro-kontra pun muncul di fansbase tersebut.
"Saya bingung ini harun yahya aliran sesat maksudnya gimana? Dan apakah ini harun yahya yang terkenal membuat banyak video tentang berbagai fenomena yg dikaitkan dengan Islam?," ujar salah satu akun.
"Search aja chanel A9 turki klo mau tau lbh jelas kesesatan nya," tulis akun lainnya.
"Sy msh td percaya apa yg terjadi... mkn itu sbg propokasi ... buku tentang teori kesihatan harun yahya sesuai dg petunjuk dlm islam ... bg yg punya otoritas mhn cari inpormasinya," timpal akun lain lagi.
Sementara itu ada pula yang menyebut Harun Yahya sebagai orang Yahudi yang menyamar jadi Islam untuk mencoreng citra Islam.
Baca Juga
Sementara, ada pula yang mengaku waktu SMA sempat belajar biologi dengan memanfaatkan video Harun Yahya.
"Kagum bgt liatnya. Lulus SMA iseng2 cari di youtube search nama "harun yahya" malah yg keluar video joget2 bersaa wanita2 cantik dan seksi. Mulai aneh di situ dan ternyata iniloh aslinya. Astaghfirul…," komentar yang lain.
Masih banyak komentar tentang Harun Yahya, di luar itu yang menarik adalah mengapa ia diperbincangkan di kelompok pengagum Erdogan? Ada hubungan apa antara Harun Yahya dan pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan?
Informasi yang beredar di Internet ada yang menyebutkan bahwa Harun Yahya alias Adnan Oktar adalah seorang loyalis Erdogan.
Sementara berdasar Wikipedia, pada tahun 1994 Partai Kesejahteraan (Partai Refah) yang merupakan partai Islam, pendahulu Partai Keadilan dan Perkembangan (AKP), meraih kemenangan di munisipalitas Istanbul dan Ankara.
Wali kota yang baru (di Istanbul adalah Recep Tayyip Erdogan, kini presiden Turki) berusaha mencari dukungan yang lebih luas.
Jurnalis dan editor Fatih Altayli mengklaim bahwa Adnan Oktar membuat perjanjian bisnis dengan munisipalitas yang dikuasai Partai Kesejahteraan.
Namun, tuduhan tersebut dibantah oleh Adnan Oktar, yang berujung pada pelaporan terhadap Fatih Altayli.
Tidak ada informasi lebih jauh soal relasi Oktar dengan Erdogan.
Namun, dalam penelusuran Bisnis di Internet muncul pengakuan dari Oktar bahwa Ratu Elizabeth sempat meminta Erdogan untuk menangkap dirinya.
Di luar isu relasi Oktar dan Erdogan, pemilik nama lain Harun Yahya ini pada 1995 tercatat mendirikan Yayasan Perlindungan Nilai Nasional (YPNN atau dalam bahasa Turki Millî Degerleri Koruma Vakf?, dan dalam bahsa Inggris Foundation for Protection of National Values atau FPNV).
Melalui lembaga tersebut, dia menjalin jaringan dengan orang-orang dan organisasi-organisasi nasionalis Turki kosnervatif lainnya berdasarkan ideologi Mustafa Kemal Atatürk, pendiri Republik Turki.
Pada tahun 1997, setelah intervensi militer lainnya, yakni "kudeta tak bedarah" 1997, pemerintahan Erbakan diturunkan dan Partai Kesejahteraan dibubarkan.
Menurut majalah New Humanist, pemerintahan AKP yang sekarang, menghindari hubungan politik dengan Adnan Oktar dan organisasinya.
Pada September 1999 Adnan Oktar ditahan dan dituduh mengancam untuk kepentingan pribadi dan membuat organisasi dengan tujuan melakukan kejahatan.
Setelah menjalani proses peradilan selama dua tahun, akhirnya Oktar dinyatakan bebas.
Setelah serangan WTC pada 11 September 2001 Oktar menerbitkan sebuah buku berjudul Islam Denounces Terrorism.
Dalam bukunya, Oktar lebih banyak membicarakan dialog antaragama, berupaya untuk menyatukan para penganut dari beragam golongan.
Menurutnya Muslim, Kristen, dan Yahudi harus bersatu melawan pengaruh Darwinisime yang merusak, yang dia anggap sebagai penyebab fasisme, anti-Semitisme dan holocaust.
Sejak saat itu, BAV telah menyelenggarakan ratusan konferensi mengenai kreasionisme di Turki serta di seluruh dunia.
Adnan Oktar juga tercatat mendirikan perusahaan penerbitan yang besar, dengan terbitan yang dijual melalui toko buku Islam di seluruh dunia.
Dia disebut-sebut sebagai "salah satu penulis paling dikenal luas di dunia Muslim". Acara televisinya ditonton banyak orang di dunia Arab.
Adnan Oktar berdakwah tentang "Persatuan Islam Turki", yang dia percaya dapat membawa perdamaian ke seluruh dunia Islam di bawah kepemimpinan Turki.
Tahun 2007 dia menyebarkan ribuan kopi bukunya yang berjudul Atlas Penciptaan, yang isinya mendakwahkan Islam dan kreasionisme, ke sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di beberapa negara Eropa serta Amerika Serikat.
Pada 2008, kasus tahun 1999 dibuka kembali oleh pengadilan lainnya. Adnan Oktar didakwa dan divonis tiga tahun penjara.
Namun Oktar mengajukan banding dan pada Mei 2010 dihasilkan putusan yang berbeda.
Pada masa-masa ini dia terlibat dalam banyak gugatan defamasi dengan beragam hasil. Dalam beberapa kasus dia sukses dalam memblokir situs web terkenal di Turki atas tuduhan fitnah, termasuk situs Richard Dawkins, selain juga keseluruhan situs Wordpress.
Pada 2010, Adnan Oktar terpilih sebagai satu dari lima puluh orang teratas dari 500 Muslim Paling Berpengaruh di dunia oleh Royal Islamic Strategic Studies Centre of Jordan atas kontribusinya dalam penyebaran kreasionisme dalam konteks Islam, serta banyak terbitan lainnya yang tersebar luas yang berkaitan dengan topik-topik Islam.
Pada 11 Juli 2018, bagian kejahatan keuangan dari kepolisian Turki menahan Oktar dan lebih dari 160 rekannya atas berbagai tuduhan, termasuk membentuk perusahaan kriminal, penipuan keuangan dan pelecehan seksual.
Tuduhan lain yang dihadapi Oktar berkisar dari hubungan seksual dengan anak di bawah umur dan penculikan anak-anak hingga penahanan orang, spionase politik dan militer, pencucian uang, dan penyiksaan.
Pada 19 Juli 2018, Adnan Oktar dikembalikan ke tahanan sambil menunggu persidangan bersama 168 rekannya. Selain itu, setelah penangkapan awal Oktar, lebih dari 45 orang dari enam negara, termasuk dua anak, telah menuntutnya.
Pada 19 Juli 2019, pengadilan tinggi Istanbul menyetujui dakwaan terhadap Oktar. Sidang pertama dijadwalkan pada 17 September di Penjara Silivri. Akhirnya, pada tanggal 11 Januari 2021 Adnan Oktar dijatuhi hukuman 1075 tahun penjara.
Berikut salah satu ceramah Harun Yahya, diunduh dari laman Facebook.