Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Korea Selatan memasuki Selat Hormuz usai Iran menangkap kapal Korsel beserta awaknya pada Senin. Dua anak buah kapal di antaranya adalah warga negara Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Boo Seung-chan mengatakan Choi Young, kapal perusak yang membawa anggota unit anti-pembajakan Cheonghae, tiba di daerah strategis Selat Hormuz pada Selasa (5/1/2021).
Kedatangan kapal perusak Korsel di Iran dilatarbelakangi pernyataan Pengawal Revolusi Iran setelah menangkap kapal Hankuk Chemi dan 20 awaknya karena telah mencemari Teluk Persia dengan bahan kimia. Kapal tanker itu ditahan di kota pelabuhan Bandar Abbas, Iran.
Meski demikian, pejabat Korsel tidak berencana melakukan operasi militer untuk melakukan pembebasan lima ABK Korea Selatan, 11 ABK Myanmar, dua ABK WNI, dan dua ABK Vietnam.
"[Kapal Choi Young] sedang menjalankan misi untuk memastikan keselamatan warga negara kita," katanya dikutip dari The Guardian, Selasa (5/1/2021).
Sementara itu, Yonhap melaporkan Seoul menuntut Teheran segera melepaskan kapal tanker tersebut setelah perselisihan dana Iran yang telah dibekukan karena sanksi dari AS atas program nuklir Teheran.
Baca Juga
Pada September tahun lalu, dana Iran senilai sekitar 3 triliun won (US$2,8 miliar) disimpan di Bank of Korea.
Secara terpisah, sekitar 4,6 triliun won uang minyak Iran diyakini dibekukan di dua bank Korea Selatan, yakni Industrial Bank of Korea dan Bank Woori.
Hossein Tanhaee, Kepala Kamar Dagang Bersama Iran-Korea Selatan melaporkan dana Iran yang dibekukan mencapai US$6,5 miliar dan US$9 miliar.