Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korea Selatan Siap Setujui Penggunaan Vaksin Corona AstraZeneca

AstraZeneca membeberkan akan menjual vaksin virus corona dengan harga US$3 hingga US$5 per dosis.
Vaksin Oxford dan AstraZeneca
Vaksin Oxford dan AstraZeneca

Bisnis.com, JAKARTA - Badan keamanan obat Korea Selatan menyatakan bahwa mereka telah memulai proses persetujuan vaksin virus korona baru yang dikembangkan AstraZeneca pada Senin (4/1/2021).

Melansir The Korea Times,  AstraZeneca telah mengajukan persetujuan  vaksin COVID-19 ke Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea Selatan menurut sumber seorang pejabat kesehatan setempat. Persetujuan tersebut akan menandai kampanye imunisasi pertama negara itu.

Dua suntikan vaksin AstraZeneca diperlukan untuk membangun kekebalan akan Covid-19, dengan vaksin menunjukkan kemanjuran 70-90 persen dalam uji coba fase 3. AstraZeneca mengatakan akan menjual vaksin itu dengan harga US$3 hingga US$5 per dosis.

Vaksin AstraZeneca jauh lebih murah daripada yang dikembangkan oleh perusahaan lain dan dapat disimpan dalam jangka panjang pada 2 C hingga 8 C, sedangkan Pfizer-BioNTech membutuhkan suhu yang jauh lebih rendah yaitu minus 70 C.

Pada Juli tahun lalu, SK Bioscience Co., unit vaksin dari Grup SK Korea Selatan, menandatangani kesepakatan dengan AstraZeneca untuk memproduksi vaksinnya setelah siap.

Pekan lalu, negara itu menandatangani kesepakatan dengan perusahaan biotek AS Moderna untuk membeli dosis vaksin virus corona baru untuk 20 juta orang, dengan pasokan akan dimulai pada kuartal kedua tahun depan.

Menyusul kesepakatan itu, jumlah total vaksin Covid-19 yang diamankan Korea Selatan cukup untuk menginokulasi 56 juta orang, lebih dari cukup untuk menutupi populasi negara yang berjumlah 52 juta, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency/KDCA).

Korea Selatan telah menandatangani kesepakatan untuk membeli vaksin untuk 10 juta orang dari AstraZeneca, 6 juta dari Johnson Johnson's Johnson dan 10 juta dari Pfizer.

Negara itu juga telah menandatangani perjanjian untuk mengamankan vaksin untuk 10 juta orang dari proyek vaksin global Organisasi Kesehatan Dunia, yang dikenal sebagai Covax.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper