Bisnis.com, JAKARTA – Warga negara Indonesia di luar negeri ternyata ada yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dari pemerintah negara setempat.
Salah satu negara yang telah melakukan vaksinasi Corona terhadap penduduknya adalah Uni Emirat Arab. Mereka yang memiliki visa residence di Uni Emirat Arab (UEA) mendapatkan vaksin gratis.
Christina Harmaini, salah satu warga negara Indonesia di Abu Dhabi mengatakan dirinya dan keluarga telah menerima suntikan vaksin pada pekan lalu.
Dia menyebutkan vaksin Sinopharm yang diberikan otoritas Abu Dhabi merupakan layanan gratis. Penyuntikan vaksin tidak dilakukan sekali dan ada pengulangan. Adapun orang yang telah divaksin mendapatkan pemantauan dari otoritas kesehatan setempat.
"Kemarin Minggu vaksin pertama. Besok jadwal ditelepon dari dokter. Minggu depan ditelepon lagi untuk ditanyakan reaksi atau kondisi kita setelah divaksin. Hari ke-21 vaksin kedua," kata Christina ketika dihubungi Bisnis.com, Jumat (18/12/2020).
Selama sepekan atau sejak divaksin, Christina mengaku kondisi badannya biasa saja. "Sudah mau seminggu dan alhamdulillah gak ada reaksi apa-apa," tuturnya.
Baca Juga
Dia menjelaskan pemerintah Abu Dhabi, salah satu dari 7 Emirates di UEA, sangat ketat dalam implementasi protokol kesehatan.
"Boleh ke Dubai atau Emirates sekitar tapi begitu masuk harus tes swab. Kalau hasilnya positif boleh masuk tapi hari ke-4 tes swab lagi. Lalu hari ke-8 tes swab lagi. Kalau enggak, bisa kena fine [denda]," ungkap Christina.
Dengan adanya vaksin, penduduk UEA bisa bebas keluar masuk tujuh wilayah emirates tanpa harus melakukan tes swab.
Christina menambahkan belum semua WNI di UEA mendapatkan vaksin. "Teman di Dubai lagi menunggu untuk diberikan vaksin."
Sebelumnya Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis menyatakan dirinya dan keluarga telah mendapatkan suntikan vaksin dari pemerintah UEA.
Kedutaan Indonesia dan WNI di UEA mendapatkan keistimewaan dalam vaksinasi karena hubungan yang sangat baik antarkedua negara.
Saat ini ada sekitar 77.000 warga negara Indonesia di Uni Emirat Arab, 80 persen di antaranya adalah pramuwisma dan 20 persen bekerja sebagai insinyur di industri migas, serta pabrik kertas dan berbagai sektor seperti perhotelan, menjadi pelaut, perawat, dan imam masjid.
