Bisnis.com, JAKARTA - Layanan Kesehatan Nasional Inggris meluncurkan suntikan vaksin mulai hari ini, yang disebut-sebut sebagai imunisasi terbesar sepanjang sejarah.
Warga berusia di atas 80 tahun akan lebih dulu mendapat suntikan vaksin dari Pfizer Inc. dan BioNTech SE, menyusul kemudian puluhan ribu lainnya dalam beberapa hari mendatang.
Dengan ini, Inggris menjadi negara barat pertama yang memulai vaksinasi, setelah menyetujui dan mengeluarkan izin edar pekan lalu lalu.
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan hal itu sebagai langkah maju yang besar dalam perang melawan virus Corona. Di Inggris virus ini telah menginfeksi lebih dari 1,7 juta orang dan menewaskan lebih dari 61.000 orang.
Namun, meski menjadi pionir distribusi vaksin, izin yang cepat vaksin oleh Pemerintah Inggris telah menuai kritik dari para ahli di Amerika Serikat dan Eropa. Bagi Pemerintahan Boris Johnson, langkah ini diharapkan dapat menutupi lubang penanganan pandemi di masa-masa awal yang menyebabkan jumlah kematian tertinggi di Benua Biru.
Selain tingginya jumlah kematian akibat virus, Inggris juga terpukul kejatuhan ekonomi dengan tindakan penguncian yang berulang.
Baca Juga
Kini negara itu menghadapi tantangan logistik untuk mengirimkan vaksin ke negara berpenduduk 67 juta orang, di tengah kekhawatiran bahwa liburan akhir tahun dapat memacu gelombang infeksi baru.
"Vaksinasi massal akan memakan waktu, dan kami harus tetap waspada tentang tantangan yang masih ada," kata Johnson dalam sebuah pernyataan, dilansir Bloomberg, Selasa (8/12/2020).
Selagi program vaksinasi dijalankan dalam beberapa minggu ke depan, warga Inggris harus terus mengikuti aturan jarak sosial. Sekitar 99 persen populasi Inggris saat ini berada di dua tingkatan pembatasan teratas, dengan banyak daerah terpaksa menutup pub dan restoran, karena pemerintah berupaya untuk menahan penyebaran virus.
Sebanyak lima puluh rumah sakit akan ambil bagian dalam upaya vaksinasi ini dan telah mulai menerima dosis untuk warga berusia diatas 80 tahun. Rumah sakit juga bekerja sama dengan layanan perawatan kesehatan di rumah serta klinik vaksinasi.
Sekitar 800.000 dosis diharapkan tersedia pada minggu pertama dan sebanyak 4 juta lainnya disiapkan sampai akhir tahun.
Selang 21 hari sejak suntikan pertama, warga akan mendapat vaksinasi kedua. Sejumlah dokter keluarga berbasis komunitas akan memulai vaksinasi minggu depan, sebelum pusat vaksinasi massal yang berbasis di tempat olahraga dan pusat konferensi dihadirkan secara online ketika persediaan vaksin lebih lanjut tersedia.
Hari Shukla, warga berusia 87 tahun, akan menjadi salah satu orang pertama di dunia yang mendapatkan vaksin di sebuah rumah sakit di Newcastle, timur laut Inggris, hari ini.
"Saya senang bisa melakukan bagian saya dengan mendapatkan vaksin" katanya.