Bisnis.com, JAKARTA - Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman turut mendampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat menyampaikan keterangan kepada awak media terkait penyerangan yang dilakukan terhadap anggota Polri oleh kelompok pengikut Habib Rizieq Shihab.
Saat mendampingi Kapolda Metro Jaya, Pangdam Jaya turut menyampaikan tanggapannya atas peristiwa penyerangan terhadap anggota Polri yang terjadi pada Senin dini hari tadi (7/12/2020).
"Pada prinsipnya Kodam Jaya Jayakarta sesuai dengan UU yang diatur akan memberikan bantuan kamtibmas dan penegakkan hukum. Dadi sudah disampaikan Kapolda dan Kodam Jaya akan mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang dilakukan Polda Metro Jaya. Kami Solid," ujar Dudung dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/12/2020).
Pada kesempatan tersebut, Dudung juga meminta agar pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab mengikuti ketentuan-ketentuan dan aturan hukum yang berlaku.
"Saya minta yang disebutkan tadi MRS segera mengikuti ketentuan-ketentuan dan aturan hukum yang berlaku. Kami akan tegakkan bersama-sama dengan Polda Metro Jaya," ujarnya.
Adapun, Dudung diketahui beberapa kali bersikap tegas terkait dengan FPI. Misalnya, terkait dengan penurunan baliho imam besar FPI Rizieq Shihab.
Selain itu, Dudung juga sempat menyebutkan jika diperlukan, pemerintah bisa membubarkan FPI yang dipimpin oleh Rizieq Shihab.
"Kalau perlu, FPI bubarkan saja! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," kata Dudung usai Apel Kesiagaan Pasukan Bencana di Jakarta, Jumat (20/11/2020)
Dudung menegaskan hal itu terkait dengan pemasangan spanduk dan baliho yang bermuatan ajakan revolusi dan provokatif dari pimpinan FPI.
Perwira tinggi itu menyampaikan perintah kepada anggota Kodam Jaya untuk menertibkan spanduk dan baliho ajakan provokatif.
"Itu perintah saya, berapa kali Satpol PP turunkan dinaikkan lagi. Jadi, siapapun di Republik ini. Ini negara hukum harus taat hukum. Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar," tegas Dudung.
Dudung menyatakan petugas Kodam Jaya akan membersihkan baliho provokatif dan akan menindak tegas oknum yang terlibat mengajak revolusi.
"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan dengan merasa mewakili umat Islam," ujarnya.
Perwira tinggi TNI itu menyayangkan ucapan Rizieq yang dianggap menghujat seseorang, padahal seorang kyai atau habib harus menyampaikan ucapan dan tindakan kebaikan.
"Kalau perkataan tidak baik bukan habib itu. Kemudian, jangan asal bicara sembarangan. Jaga lisan kita," tutur Pangdam Jaya.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya bahwa Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan adanya penyerangan anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas. Kelompok yang melakukan penyerangan ialah pengikut dari pimpinan FPI Rizieq Shihab.
"Telah terjadi penyerangan terhadap anggota polri yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait dengan rencana pemeriksaan MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," kata Fadil dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/12/2020).
Fadil menyebutkan penyerangan dilakukan pada Senin (7/12/2020) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, kilometer 50.
Dia mengungkapkan aksi penyerangan berawal dari informasi bahwa akan terjadi pengerahan massa pada saat saudara MRS dilakukan pemeriksaan di Polda Metro Jaya.