Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masa Karantina Covid-19 di AS Mungkin Dipersingkat

Keputusan untuk mengubah pedoman tersebut belum final dan para ahli masih meninjau data guna memastikan bahwa perubahan semacam itu tidak akan membahayakan orang.
Petugas medis memasukkan sampel tes usap seorang pasien dalam kunjungan pemeriksaan kesehatan ke rumah-rumah di New York, AS, Selasa (4/8/2020)./Bloomberg-Angus Mordant
Petugas medis memasukkan sampel tes usap seorang pasien dalam kunjungan pemeriksaan kesehatan ke rumah-rumah di New York, AS, Selasa (4/8/2020)./Bloomberg-Angus Mordant

Bisnis.com, WASHINGTON - Amerika Serikat berencana mempersingkat masa karantina terkait Covid-19.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat beralasan rencana mempersingkat masa karantina mandiri didasarkan potensi paparan virus Corona, kata pejabat senior CDC, Selasa (24/11/2020) waktu setempat.

Otoritas kesehatan saat ini menyarankan karantina 14 hari guna mengekang penyebaran virus. Namun, salah satu pejabat pada Selasa mengatakan bahwa terdapat bukti masa tersebut dapat dipersingkat apabila pasien dilakukan tes selama karantina.

"Izinkan kami mengonfirmasi bahwa kami masih meninjau bukti tersebut dan mulai memiliki bukti bahwa karantina yang lebih singkat yang didukung dengan tes kemungkinan dapat mempersingkat masa karantina 14 hari menjadi lebih cepat," menurut pejabat kesehatan terkemuka AS.

Ia menambahkan bahwa keputusan untuk mengubah pedoman tersebut belum final dan para ahli masih meninjau data guna memastikan bahwa perubahan semacam itu tidak akan membahayakan orang.

Pemerintah AS dikecam oleh para pakar dan pejabat kesehatan masyarakat karena lamban meningkatkan kapasitas tes Covid-19.

Pemerintah juga menyalurkan hampir 40 juta dari 150 juta tes cepat yang pembeliannya disetujui dari Abbott Laboratories awal tahun ini, katanya.

Infeksi Covid-19 di AS rata-rata hampir 172.000 per hari dan melebihi angka 100.000 sejak awal November, menurut hitungan Reuters.

Pada Selasa korban meninggal karena COVID-19 di AS hampir mendekati 259.000 dengan 12,5 juta lebih kasus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper