Bisnis.com, JAKARTA - Tagar #BubarkanFPI menjadi trending topic di Twitter setelah Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman memerintahkan anak buahnya untuk mencopot paksa baliho Rizieq Shihab dan menyebut pemerintah bisa membubarkan Front Pembela Islam (FPI) jika diperlukan.
Dudung beralasan, hal itu terkait dengan pemasangan spanduk dan baliho yang bermuatan ajakan revolusi dan provokatif dari pimpinan FPI.
Banyak warganet yang menyatakan dukungan terkait pembubaran ormas Islam tersebut dengan menyematkan tagar #BubarkanFPI dalam cuitannya.
“NEGARA TIDAK BOLEH KALAH. Rizik itu hanya rakyat biasa dan fpi cuma ormas kumpulan preman. Sepanjang adanya ormas fpi selalu membuat gaduh negeri ini.Para mantan yang mendukung juga sudah pada letoy, negara mikir apa lagi ? #BubarkanFPI BUBARKAN FPI !” cuit akun Twitter @blackspyder, Jumat (20/11/2020).
Akun @Ch_ChoyImah: Alhamdulillah, Indonesia benar-benar lawan FPI.Semoga setelah ini #BubarkanFPI. Terimakasih @Puspen_TNI. Stop Aksi Kacaukan Pandemi #DukungUlamaSantun.
@nila_mrt : Setuju Panglima. Kita dukung...Gas polll. #NKRIhargamati #BubarkanFPI
Kendati lebih banyak warganet yang mendukung pembubaran FPI, tetapi ada juga yang tak setuju dengan hal tersebut.
“Sebenarnya jika dilihat dari sisi politik FPI memang terlalu fanatik, sering membuat kegaduhan Tapi jika dilihat dari sisi kemanusiaan FPI lah yang paling peduli. Banjir yang melanda desa saya FPI-lah yang menjadi pemberi bantuan pertama. Saya salut tetapi juga takut. #BubarkanFPI,” cuit akun @Gayuh_lestiawan.
Adapun, bukan kali pertama #BubarkanFPI menjadi salat satu topik terpopuler di jagad dunia maya. Hampir di setiap kegiatan FPI yang dinilai represif akan berujung pada mengudaranya tagar ini.
Terakhir, tagar #BubarkanFPI mencuat pada pertengahan 2019 dimana terdengar kabar bahwa izin FPI sebagai ormas akan segera habis di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yakni pada 20 Juni 2019.