Bisnis.com, JAKARTA - Akun twitter Fornt Pembela Islam (FPI) @DPPFPI_ID tak bisa diakses sejak Jumat (20/11/2020). Ada keterangan bahwa akun tersebut disuspen oleh Twitter.
Dikutip dari Pusat Bantuan Twitter, sanksi penangguhan diberikan kepada akun tertentu karena unggahan yang mengandung pelanggaran seperti terorisme/ekstrimisme kekerasan, eksploitasi seks anak di bawah umur, perilaku kebencian, hingga pelecehan/penghinaan.
Adapun, sebelum disuspen, akun tersebut sempat mengunggah pernyataan resmi mengenai kondisi imam besar FPI Rizieq Shihab pada Kamis (19/11/2020) malam.
Berikut ini pernyataan resmi FPI terkait kondisi Habib Rizieq Shihab:
Memperhatikan issue liar di berbagai media, baik media sosial maupun media-media propagandis yang selalu mentarget IB HRS sebagai sasaran tembak, terkait dengan tidak munculnya IB HRS di ruang publik pasca acara Maulid Nabi SAW di Petamburan, maka Dewan Pimpinan Pusat - Front Pembela Islam menyatakan sebagai berikut:
1. Bahwa IB HRS saat ini memilih untuk istirahat, jeda sejenak karena selain cukup lelah akibat melalui perjalanan panjang dan langsung beraktifitas dengan tingkat kepadatan tinggi serta setelah melihat antusiasme umat sejak tanggal 10 November saat kedatangan hingga 14 November pada acara Maulud Nabi SAW di Petamburan, umat begitu antusias pada setiap kegiatan yang dihadiri IB HRS yang berdampak pada penumpukkan massa.
Baca Juga
2 Sehingga sebagai wujud komitmen IB HRS dalam mengajak umat untuk menciptakan pola hidup sehat di masyarakat, maka untuk sementara IB HRS memilih tidak melakukan kegiatan yang akan berdampak pada penumpukan massa hingga situasi kembali normal.
3. Kepada segenap elemen masyarakat di seluruh Indonesia yang telah mengajukan undangan kepada IB HRS untuk menghadiri acaranya, maka kami sampaikan mohon maaf sebesar-besarnya, karena IB HRS saat ini belum dapat memenuhi undangan tersebut hingga nanti IB HRS memutuskan untuk dapat beraktifitas secara normal kembali.
Pada hari yang sama, FPI juga mengunggah cuitan untuk menanggapi terkait video pencopotan baliho Rizieq Shihab oleh TNI. Ada beberapa poin yang disampaikan dalam cuitan tersebut. Berikut ini pernyatannya:
“Masa iya TNI kerjanya malem-malem, diem-diem dan buru-buru gitu takut ketauan orang. Ini mau pancing kita buat musuhin TNI,” tulis akun @DPPFPI_ID, Kamis (19/11/2020).
Saat itu, FPI mengaku yakin bahwa aksi pencopotan baliho tersebut bukan dilakukan TNI. Jika itu memang resmi dari TNI, FPI mempertanyakan mengapa harus dilakukan malam-malam dan secara diam-diam.
FPI juga menyebut jika aksi pencopotan itu benar dilakukan oleh TNI, maka telah merendahkan TNI karena itu merupakan pekerjaan Satpol PP.
Sementara itu, Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan bahwa pencopotan baliho Rizieq Shihab merupakan perintahnya.
Perwira tinggi itu menyampaikan perintah kepada anggota Kodam Jaya untuk menertibkan spanduk dan baliho ajakan provokatif.
"Itu perintah saya, berapa kali Satpol PP turunkan dinaikkan lagi. Jadi, siapapun di Republik ini. Ini negara hukum harus taat hukum. Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar," kata Dudung usai Apel Kesiagaan Pasukan Bencana di Jakarta, Jumat (20/11/2020)
Dudung menyatakan petugas Kodam Jaya akan membersihkan baliho provokatif dan akan menindak tegas oknum yang terlibat mengajak revolusi.
"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan dengan merasa mewakili umat Islam," ujarnya.
Dia bahkan menyebutkan jika diperlukan, pemerintah bisa membubarkan Front Pembela Islam (FPI) pimpinan Rizieq Shihab.
"Kalau perlu, FPI bubarkan saja! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," tegas Dudung.
Dia juga menyayangkan ucapan Rizieq yang dianggap menghujat seseorang, padahal seorang kyai atau habib harus menyampaikan ucapan dan tindakan kebaikan.
"Kalau perkataan tidak baik bukan habib itu. Kemudian, jangan asal bicara sembarangan. Jaga lisan kita," tutur Pangdam Jaya.