Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satgas Covid-19 Buka-Bukaan Soal Pembagian 20 Ribu Masker di Nikahan Anak Habib Rizieq

Wiku mengatakan pembagian 20.000 masker merupakan upaya mitigasi mengurangi risiko lantaran pencegahan kerumunan di markas FPI dan acara Habib Rizieq sudah gagal dilaksanakan. 
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito./Antara
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk Covid-19 Wiku Adisasmito buka-bukaan soal insiden kerumunan massa di markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.

Dia mengungkap kronologis tindakan Satgas Covid-19 saat membagikan masker di kerumunan acara Maulid Nabi Muhammad SAW di markas FPI dan resepsi pernikahan putri Habib Rizieq Shihab akhir pekan lalu.

Menurutnya, pembagian 20.000 masker merupakan upaya mitigasi mengurangi risiko lantaran pencegahan kerumunan sudah gagal dilaksanakan. 

"Pada saat pengendalian akhirnya tidak bisa dikendalikan. Kita sebut pencegahannya gagal. Apa yang harus kita lakukan? Mitigasi mengurangi risiko jangan sampai timbul korban apa yang terjadi," ungkap Wiku pada unggahan YouTube Najwa Shihab dikutip Kamis (19/11/2020).

Wiku mengungkapkan upaya pencegahan telah dilakukan mulai saat kepulangan Rizieq Shihab pada 10 November lalu. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengingatkan untuk bisa mengendalikan kondisi kerumunan ini karena sudah terindikasi dari kepulangan pentolan FPI tersebut.

Satgas Penanganan Covid-19 sendiri tugasnya memastikan pemerintah daerah untuk bisa berfungsi sistemnya dalam pencegahan Covid-19. Satgas melakukan pengecekan mulai dari Kepala BPBD, Gubernur, Wakil Gubernur, Kapolda maupun Pangdam.

"Kita mau pastikan Anda [pimpinan daerah] harus bisa mengendalikan jangan sampai ada timbul kerumunan. Wakil Gubernur juga langsung ditelpon Ketua Satgas untuk memastikan bahwa pengendaliannya bisa berjalan dengan baik, dengan Gubernur, dengan Kapolda dengan Pangdam, semua dilakukan," ujarnya.

Karena pencegahan ternyata gagal, BPBD lantas mengambil langkah mitigasi dengan membagikan masker saat kejadian.

Hal itu dilakukan sebagai upaya terakhir untuk melindungi masyarakat yang datang ke acara tersebut. Wiku menilai warga yang datang karena menemui idolanya mengindikasikan gerakan berasal dari masyarakat juga.

"ita harus pastikan bisa untuk meminimalisir keadaan itu dengan memberikan masker. Jadi bukan kaitannya dengan persetujuan acara itu, bukan. Kita sudah minta untuk dicegah karena itu kendalinya di pemerintah daerah," jelas Wiku.

Meski demikian, dia menyadari muncul sentimen masyarakatkarena tindakan pembagian masker ini. Menurutnya kondisi 8 bulan ini tidak mudah untuk semua orang.

Namun, Satgas Covid-19 tidak bisa diam saja melihat kondisi pada saat itu.

"Kami memutuskan membagikan masker untuk menyelamatkan masyarakat," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper