Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Pernah Sindir Pihak Tak Kuat Oposisi, Kini Nasdem Gabung Prabowo

Nasdem merapat ke Prabowo-Gibran padahal dulu Anies sempat sindir Pranowo tidak betah oposisi.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berkunjung ke rumah pribadi Prabowo Subianto di Jl. Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan pada sore ini, Kamis (25/4/2024). / BISNIS - Sholahuddin Al Ayyubi
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berkunjung ke rumah pribadi Prabowo Subianto di Jl. Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan pada sore ini, Kamis (25/4/2024). / BISNIS - Sholahuddin Al Ayyubi

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memastikan pihaknya akan berada di barisan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

Keputusan Nasdem bisa ditebak, lantaran sejak pengumuman hasil Pilpres 2024 oleh KPU, partai ini termasuk yang paling awal mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.

Selain itu, Nasdem juga tidak memiliki catatan atau sejarah sebagai oposisi. Sejak didirikan beberapa tahun lalu, Nasdem selalu berada di barisan pendukung pemerintahan.

Menariknya, pada Pilpres 2024 lalu, Nasdem berada di pihak berlawanan dengan mayoritas partai pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang mengusung Prabowo-Gibran. Nasdem memilih mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Pada debat calon presiden alias capres 12 Desember 2023 lalu, Anies sempat menyindir Prabowo yang tidak betah beroposisi. Prabowo adalah bekas rival Jokowi dalam dua pilpres (2014 dan 2019). Setelah kalah pada Pilpres 2019, Prabowo akhirnya merapat ke pemerintahan Jokowi dan menjabat sebagai menteri pertahanan.

"Sayangnya orang tidak tahan jadi oposisi. Pak Prabowo tidak tahan jadi oposisi," ujar Anies dalam debat tersebut.

Namun demikian, setelah proses politik berlangsung dan Mahkamah Konstitusi telah melegitimasi kemenangan Prabowo-Gibran, Nasdem partai pengusung utama Anies Baswedan memilih bergabung ke Prabowo-Gibran dibanding menjadi kekuatan moral di luar pemerintahan.

Alasan Surya Paloh

Adapun Surya Paloh mengungkapkan alasan partainya enggan menjadi oposisi di Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dia menilai Pemerintahan Prabowo-Gibran tidak bisa sendiri membangun Indonesia yang diprediksi semakin banyak tantangan di kemudian hari.

Oleh karenanya, untuk membuat Indonesia semakin maju dan makmur, Partai Nasdem kata Paloh bakal membantu Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk menghadapi semua tantangan.

"Apalagi saya katakan kepada saudara sekalian, kami berdua ini bukan baru saja kenal 1-2 tahun saja, tetapi sudah puluhan tahun. Kami berdua ingin bangsa ini maju," tuturnya di Kertanegara Jakarta Selatan, Kamis (25/4).

Menurut Paloh, untuk menjadi oposisi pada pemerintahan Prabowo-Gibran bisa setiap saat. Sementara untuk berkoalisi tidak bisa.

Meskipun kini Nasdem menjadi koalisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran, namun Paloh memastikan pihaknya tetap akan menjaga nalar dan daya kritis terhadap Prabowo-Gibran.

"Kami tetap mengedepankan objektivitas. Tetap menjaga nalar dan daya kritis ya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper