Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh membeberkan alasan partainya memilih untuk menjadi koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dia menilai Pemerintahan Prabowo-Gibran tidak bisa sendiri membangun Indonesia yang diprediksi semakin banyak tantangan di kemudian hari.
Oleh karenanya, untuk membuat Indonesia semakin maju dan makmur, Partai Nasdem kata Paloh bakal membantu Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk menghadapi semua tantangan.
"Apalagi saya katakan kepada saudara sekalian, kami berdua ini bukan baru saja kenal 1-2 tahun saja, tetapi sudah puluhan tahun. Kami berdua ingin bangsa ini maju," tuturnya di Kertanegara Jakarta Selatan, Kamis (25/4).
Menurut Paloh, untuk menjadi oposisi pada pemerintahan Prabowo-Gibran bisa setiap saat. Sementara untuk berkoalisi tidak bisa.
Meskipun kini Nasdem menjadi koalisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran, namun Paloh memastikan pihaknya tetap akan menjaga nalar dan daya kritis terhadap Prabowo-Gibran.
Baca Juga
"Kami tetap mengedepankan objektivitas. Tetap menjaga nalar dan daya kritis ya," katanya.
PKB Menyusul?
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah menerima kunjungan Prabowo di Nasdem Tower pada 22 Maret 2024, atau 4 hari setelah pengumuman hasil pilpres 2024 oleh KPU.
Sementara itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar resmi bertemu dengan Prabowo setelah putusan KPU pada Rabu (25/4/2024).
Cak Imin sempat mengaku ingin kembali bekerja sama dengan Partai Gerindra untuk membangun Indonesia lebih maju dan lebih baik.
"Kami ingin terus bekerja sama untuk lebih produktif lagi. Apalagi Pak Prabowo akan menghadapi berbagai agenda pembangunan yang begitu menantang di masa yang akan datang," tuturnya di DPP PKB Jakarta, Rabu (24/4).
Maka dari itu, Cak Imin mengaku sudah siap jika Prabowo Subianto mengajak PKB untuk berkoalisi dan membangun Indonesia yang lebih baik.
"PKB ingin rakyat tersenyum bahagia ke depan karena kemajuan dan kemakmuran," katanya.