Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebut Rizieq Shihab Tukang Obat, FMPU DKI Ultimatum Nikita Mirzani

Forum mengultimatum Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memblokir akun media sosial Nikita.
Nikita Mirzani/Instagram@nikitamirzanimawardi_17
Nikita Mirzani/Instagram@nikitamirzanimawardi_17

Bisnis.com, JAKARTA - Forum Masyarakat Pecinta Ulama (FMPU) DKI Jakarta mengeluarkan dua ultimatum tentang artis Nikita Mirzani.

Forum mengultimatum Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memblokir akun media sosial Nikita yang dianggap mengandung konten pornografi.

Ultimatum kedua ditujukan kepada stasiun televisi untuk tidak lagi menayangkan Nikita Mirzani.

“Nikita publik figur yang tidak mendidik kata Ketua Umum FMPU DKI Jakarta Muhammad Sofyan saat dihubungi, Senin (16/11/2020).

Hari ini, FMPU akan melaporkan Nikita ke Polda Metro Jaya. Laporan dengan tuduhan ujaran kebencian itu disampaikan sehubungan dengan ucapan Nikita yang menyebut pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab tukang obat.

 "Jam 9 atau 10 pagi ini kami akan datang buat laporan," kata Sofyan.

Melalui media sosial Instagram, Nikita Mirzani membuat video dan mengomentari kepulangan Rizieq Shihab. Bintang film Comic 8 itu mengatakan bahwa pemimpin FPI itu adalah tukang obat.

"Gara-gara Habib Rizieq pulang sekarang ke Jakarta, penjemputannya gila-gilaan. Nama habib itu adalah tukang obat. Screenshot!" ujar Nikita.

Ia mengatakan tindakannya itu akan memancing kemarahan pendukung Rizieq Shihab. Namun Nikita mengaku tak takut dan berbalik menantang.

 "Nah, nanti banyak nih antek-anteknya mulai, nggak takut juga gue," ujar Nikita.

Tak lama kemudian, salah seorang pendukung Rizieq Shihab yang bernama Maheer At-Thuwailibi langsung mengecam video itu.

Ia mengatakan pihaknya akan menurunkan 800 orang untuk menggeruduk rumah Nikita Mirzani.

Maheer menganggap ucapan Nikita adalah sebuah penghinaan terhadap ulama. Ia pun mendesak Nikita untuk segera membuat permintaan maaf dalam jangka waktu 1 x 24 jam.

"Kalau kita tidak bisa menjadi orang saleh, setidaknya jangan memusuhi orang-orang saleh," ujar Maaher.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper