Bisnis.com, JAKARTA - Politisi ultrakonservatif asal Texas Amerika Serikat (AS), Dan Patrick menjanjikan hadiah senilai US$1 juta, kalau ada kecurangan pemilu, dan bisa membuktikannya di negara bagian Texas yang dimenangkan oleh Donald Trump dalam Pilpres AS 3 November 2020.
Sebelumnya, politisi kontroversial itu pernah mengatakan bahwa kalangan usia lanjut lebih baik mati karena Covid-19 daripada membiarkan pandemi membahayakan ekonomi.
Patrick mengatakan, dia menawarkan uang tersebut untuk "memberi insentif, mendorong, dan memberi penghargaan" kepada warga yang dapat memberikan bukti adanya penipuan terhadap pemilih sekalipun Presiden Donald Trump mengalahkan Joe Biden di Texas dengan hampir 650.000 suara.
“Saya mendukung upaya Presiden Trump untuk mengidentifikasi penipuan pemilih dalam pemilihan presiden, dan komitmennya untuk memastikan bahwa setiap suara sah dihitung dan setiap suara ilegal didiskualifikasi,” kata Patrick dalam sebuah pernyataan seperti dikutip TheGuardian.com, Kamis (12/11/2020).
Penundaan penghitungan surat suara yang masuk di negara bagian lain menimbulkan banyak pertanyaan tentang penipuan pemilih dan potensi kesalahan, katanya.
Untuk itu, Patrick menawarkan pembayaran sedikitnya US$25.000 kepada setiap orang yang memberikan informasi yang mengarah pada kecurangan. Uang yang secara total mencapai satu juta dolar itu berasal dari dana kampanye Patrick, menurut juru bicaranya.
Baca Juga
Sejauh ini, tidak ada bukti penipuan atau penyimpangan pemilih yang meluas di Texas atau negara bagian lain, meskipun Trump dan pendukungnya berulang kali meragukan integritas pemilu 3 November lalu.
Siaran pers Patrick juga tidak memuat bukti penipuan pemilih secara massal. Dia malah mengutip satu episode di mana seorang pekerja sosial di panti jompo ditangkap karena diduga berusaha mendaftarkan 67 warganya untuk memilih yang diduga tanpa sepengetahuan mereka.
Sebagai perbandingan, keunggulan Trump di Texas atas Biden adalah 647.076 suara pada Rabu (11/11/2020) sore, dengan lebih dari 99 persen surat suara negara bagian telah dihitung.
Patrick menciptakan kontroversi pada Maret atas komentarnya tentang mempertahankan kegiatan bisnis selama pandemi Virus Corona, yang pada Rabu membuat Texas menjadi negara bagian AS pertama yang melampaui satu juta infeksi.