Bisnis.com, JAKARTA – Restoran, bar, dan pusat kebugaran di New York diminta untuk tutup pada pukul 10 malam, dan meminta agar kegiatan perkumpulan tak lebiih dari 10 orang untuk menahan penyebaran Virus Corona.
“Kalau aturan ini tak cukup untuk menahan penyebaran virus, kami akan berikan aturan lebih ketat lagi,” kata Gubernur New York Andrew Cuomo, dilansir Bloomberg, Kamis (12/11/2020).
Aturan terbaru ini akan berlaku mulai Jumat (13/11/2020), setelah terjadi lonjakan kasus Covid-19 ke titik tertinggi sejak April lalu.
Cuomo mengatakan, dirinya berharap New York tak perlu sampai di-lockdown. Sebelumnya, lonjakan kasus terjadi lantaran sekolah sudah mulai buka dan karena musim dingin orang-orang lebih banyak berkumpul di dalam ruangan tertutup.
Bar, restoran, pusat kebugaran, dan perkumpulan orang dalam jumlah kecil menjadi kontributor penyebaran Virus Corona paling banyak.
“Kalau dilihat darimana datangnya kasus ini, bisa dilihat mereka datang dari tiga wilayah utama, jadi kita harus melakukan tindakan khusus pada tiga wilayah tersebut,” ujar Cuomo.
Baca Juga
Executive Director New York City Hospitality Alliance, Andrew Rigie mengatakan, aturan pembatasan tersebut juga harus didukung dengan melakukan pelacakan kontak.
“Karena aturan ini akan membuat pemilik bisnis kecil-kecilan makin sulit untuk bertahan. Kami berharap presiden terpilih bisa memberikan stimulus finansial untuk restoran dan bar di kota kami sebelum benar-benar harus ditutup dan membuat puluhan ribu orang kehilangan pekerjaan,” kata Rigie.
Pada Rabu (11/11/2020), tercatat New York mendapat tambahan 4.820 kasus baru Covid-19 dan 21 orang meninggal. Pada awal September, kenaikan kasus hanya di kisaran 700 – 800 kasus per hari dengan kematian kurang dari 10.
Sementara itu, angka positivity rate Covid-19 naik dari 1 persen menjadi 2,9 persen. New York saat ini mencatatkan ada 1.628 orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19. Jumlah ini naik dua kali lipat dibandingkan dnegan sebulan lalu.