Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam hakim dan jaksa agung pada hari pertama sidang penipuan sipil, Senin (2/10/2023), yang dapat membuat dia dilarang melakukan bisnis di negara bagian New York.
Melansir CNA, Trump berusia 77 tahun menghadapi pertarungan hukum di beberapa bidang, mengecam kasus penipuan bisnis ini sebagai sebuah "kepalsuan" yang dimaksudkan untuk menggagalkan upayanya untuk merebut kembali Gedung Putih tahun depan.
“Ini ada hubungannya dengan campur tangan pemilu, jelas dan sederhana,” kata Trump ketika dia tiba pada hari pembukaan sidang yang mungkin akan memakan waktu tiga bulan.
Apa yang kita hadapi di sini adalah upaya untuk menyakiti saya dalam pemilu, tukasnya.
Hakim New York Arthur Engoron telah memutuskan bahwa Trump dan putranya Eric dan Don Jr melakukan penipuan dengan menggelembungkan nilai real estate dan aset keuangan Trump Organization selama bertahun-tahun.
Jaksa Agung New York Letitia James kini menuntut denda sebesar US$250 juta dan pemecatan Trump dan putra-putranya dari pengelolaan kerajaan keluarga.
Baca Juga
"Keadilan akan ditegakkan. Tidak peduli seberapa kuatnya Anda, tidak peduli berapa banyak uang yang Anda miliki, tidak ada seorang pun yang kebal hukum," kata James kepada wartawan.
Trump tidak diharuskan menghadiri hari pembukaan persidangan, namun memilih untuk melakukannya, duduk di meja pembela diapit oleh pengacaranya.
"Ini penipuan. Itu palsu," katanya kepada wartawan sebelum memasuki ruang sidang Manhattan.
Laporan keuangan saya sangat fenomenal, tambah politikus Partai Republik ini.
Saat istirahat makan siang, Trump yang tampak marah mengecam apa yang disebutnya sebagai "pengadilan tercela yang diajukan oleh seorang jaksa agung yang korup".
Tidak ada juri dalam persidangan tersebut, ini berarti nasib Trump sepenuhnya ada di tangan Engoron - namun hal ini tidak menyurutkan semangat mantan presiden tersebut untuk mencapnya sebagai hakim Partai Demokrat yang "nakal" yang harus "diberhentikan".
Kasus di New York ini adalah yang pertama dari sejumlah persidangan yang akan dilakukan terhadap mantan presiden tersebut.
Trump dijadwalkan hadir di hadapan hakim federal di Washington pada 4 Maret 2024 atas tuduhan mencoba menggulingkan hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2020 yang dimenangkan oleh Joe Biden dari Partai Demokrat.
Selanjutnya, Trump akan kembali ke pengadilan negara bagian New York, kali ini dengan tuduhan membayar uang tutup mulut kepada seorang bintang porno, dan kemudian ke pengadilan federal di Florida, di mana dia dituduh salah menangani dokumen rahasia setelah meninggalkan jabatannya.
Terakhir, dia juga harus menjawab dakwaan negara bagian di Georgia. Jaksa mengatakan Trump secara ilegal mencoba mengubah hasil pemilu negara bagian selatan tahun 2020 agar menguntungkannya.