Bisnis.com, JAKARTA - Prancis melaporkan sekitar 87.000 kasus infeksi virus corona baru, rekor harian ketiga yang tercatat secara beruntun.
Dilansir Bloomberg, Minggu (8/11/2020), seminggu sejak pemerintah negara tersebut menerapkan lockdown kedua dalam upaya menekan penyebaran Covid-19, risiko over kapasitas rumah sakit menjadi perhatian pemerintah Prancis.
Negara dengan ekonomi terbesar kedua di Uni Eropa ini memiliki kasus Covid-19 paling banyak di kawasan tersebut.
Perdana Menteri Jean Castex, yang mengunjungi salah satu unit perawatan intensif di Saint-Etienne pada Sabtu kemarin mendesak masyarakat untuk mematuhi kebijakan baru dan membatasi kontak fisik.
"Gelombang kedua telah datang di sini, lebih besar," katanya di Twitter setelah berkeliling di bangsal rumah sakit.
Pada Sabtu (7/11/2020), unit perawatan intensif terisi 87,2 persen oleh pasien yang terkena virus corona, meningkat dari sehari sebelumnya yang sebesar 85,4 persen, kata otoritas setempat.
Pada pertengahan Agustus, tingkat keterisian hanya sekitar 7 persen setelah sempat menyentuh 139 persen pada April, di mana mendorong Prancis untuk menambah kapasitas rumah sakit mereka.
Jumlah kasus kumulatif di negara tersebut mencapai 1,74 juta pada Sabtu kemarin. Otoritas kesehatan menyatakan laporan kasus positif corona pada 3 hari sebelumnya berpotensi tidak optimal karena ada kesulitan dalam mengumpulkan data. Angka yang direvisi akan dipublikasikan pada Senin besok.
Jumlah rata-rata infeksi meningkat lebih dari 54.000 kasus. Tingkat rata-rata kasus positif pada minggu lalu sebesar 20,6 persen. Adapun, terdapat tambahan 306 pasien meninggal karena penyakit yang terkait dengan Covid-19 pada 24 jam terakhir, menambah jumlah kematian menjadi 40.169 jiwa.