Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) masih belum bisa memastikan siapa presiden berikutnya meski calon presiden Joe Biden telah menguasai 264 dan Donald Trump 214 suara elektoral (electoral college) karena penghitungan suara di beberapa negara bagian utama masih berlangsung.
Namun, petahana Presiden dari Partai Republik, Donald Trump masih optimistis akan menang meski lawannya dari Partai Demokrat, Joe Biden telah memenangkan negara bagian Michigan yang pada pemilu 2016 dikuasai oleh Trump. Michigan memiliki 16 suara elektroral.
Biden tinggal menanti 6 suara untuk memenuhi minimum electoral college 270 untuk memenangkan Pilpres AS 2020.
Pejabat pemilihan negara bagian memperingatkan bahwa dengan puluhan ribu surat suara yang beredar di beberapa negara bagian dan jutaan lannya di negara bagian lain, hasil pertarungan bisa saja tak terduga.
Trump mengklaim bahwa dia telah menang meskipun hasil akhir belum masuk. Dia juga mengatakan akan melakukan gugatan ke Mahkamah Agung (MA) untuk menghentikan semua penghjtungan suara. Sedangkan undang-undang Pemilu di negara bagian AS mengharuskan semua suara dihitung.
Pihak Biden mengatakan langkah itu keterlaluan dan belum pernah terjadi sebelumnya, karena itu tim kampanye Biden mengatakan siap melayani tantangan Trump di pengadilan seperti dikuitip CNN.com, Kamis (5/11/2020).
Sementara itu, kemenangan Biden di negara bagian Michigan yang mempunyai 16 suara elektoral telah membuat dia menguasai 264 suara elektoral dari 270 yang diperebutkan untuk bisa menjadi Pesiden AS.