Bisnis.com, JAKARTA - Pasar taruhan Pemilu AS ikut merespons perkembangan penghitungan suara yang saat ini masih dipimpin capres Joe Biden.
Uniknya, dalam laporan pusat taruhan yang berbasis di Inggris, Betfair Exchange, inkumben Donald Trump lebih dijagokan untuk menang.
Dikutip dari kantor berita Reuters, para penjudi di Betfair bertaruh 60 persen Donald Trump pasti menang.
Angka tersebut 21 persen lebih besar dibandingkan ketika pasar taruhan di buka di hari H Pemilu AS, 39 persen. Sementara itu, untuk Joe Biden, angkanya turun dari 61 persen ke 40 persen.
"Donald Trump telah menyalip Joe Biden secara signifikan dan sekarang memimpin. Ini bisa menjadi malam yang gelisah untuk kubu Biden," ujar juru bicara Betfair, Sam Rosbottom, Rabu (4/11/2020).
Hal senada dilaporkan oleh pusat taruhan Smarkets Exchange yang juga berbasis di Inggris.
Dalam laporan taruhan mereka, Donald Trump dijagokan memiliki kans menang 65 persen, naik 22 persen dari ketika pasar taruhan dibuka. Sementara Joe Biden turun dari 61 persen ke 35 persen.
Menurut analisis Smarkets Exchange, perubahan peta taruhan ini tidak lepas dari perkembangan di negara-negara bagian kantong suara atau swing states.
Berdasarkan perkembangan sejauh ini, Donald Trump mampu bersaing dengan Joe Biden di sana.
Salah satu contohnya, di Florida, Donald Trump unggul dengan perolehan 51 persen dibanding Joe Biden yang mencatatkan 47 persen. Padahal, Florida adalah negara bagian yang menjadi modal penting untuk memenangkan Pemilu AS.
"Perubahan peta taruhan dipengaruhi Donald Trump yang menguasai swing state seperti Flordia. Dia berhasil menunjukkan perfoma baik di kawasan Miami-Dade dimana didominasi komunitas Kuban," ujar Patrick Flynn, juru bicara Smarkets.
"Namun, dalam konteks ini, Florida lebih penting bagi Donald Trump dibandingkan Joe Biden. Joe Biden bisa mencari suara elektroal dari negara bagian di Midwestern seperti Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin," ujar Flynn menambahkan.
Per berita ini ditulis, Joe Biden masih memimpin secara nasional. Ia disebut memimpin dengan 192 suara elektoral berdasarkan surat suara yang sudah masuk. Donald Trump mencoba mengejar dengan 114 suara elektoral.
Untuk negara bagian kunci yang disebut Flynn, Donald Trump masih memimpin di sana. Namun, penghitungan suara di sana baru di kisaran 40-50 persen usai.
Di Pennsylvania, Donald Trump memimpin dengan perolehan 56 persen. Selanjutnya, di Michigan, ia mencatatkan 54 persen dan di Wisconsin 51 persen menurut data dari Reuters.