Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga beserta istri, Mariko Suga tiba di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Lawatan ke Indonesia ini merupakan kali pertama bagi Suga sejak resmi menjabat sebagai PM Jepang pada bulan lalu.
Suga dan istri tiba di Istana Kepresiden Bogor sekitar pukul 16.05 WIB dan disambut oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dengan iringan lagu Indonesia Raya.Dalam acara penyambutan itu, turut hadir Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Dalam kunjungan kenegaraan ini, PM Jepang Suga akan rencananya akan melakukan penanaman pohon, pembicaraan tatap muka dengan Presiden Jokowi, serta akan memberikan keterngan pers bersama.
Sebelum melakukan pembicaraan tatap muka, Presiden Jokowi dalam video yang ditayangkan secara langsung oleh akun Youtube Sekretariat Presiden sempat memperlihatkan pemandaganan Kebun Raya Bogor yang terlihat dari veranda Istana.
Kedatangan Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga beserta Ibu Mariko Suga di Istana Bogor disambut Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana, Selasa (20/10/2020). - Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
Baca Juga
Adapun sebelumnya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Jumat lalu, mengatakan bahwa kunjungan PM Suga ke Indonesia menunjukkan semangat kedua negara untuk melakukan kerja sama di tengah pandemi yang sulit.
“Kunjungan ini menunjukkan komitmen Jepang untuk terus meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia dan menterjemahkan kemitraan strategis yang telah dimiliki oleh kedua negara,” katanya.
Suga diperkirakan akan membahas penanganan Covid-19, kerja sama ekonomi dan upaya kontribusi pada perdamaian dan stabilitas kawasan Asean maupun Indo-Pasifik.
Sementara itu sebelum ke Indonesia, Suga juga melakukan kunjungan kenegaraan ke Vietnam. Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc di Hanoi, Suga menyepakati perjanjian ekspor perlengkapan militer dan teknologi ke Vietnam.
Dia juga membahas mengenai perhatiannya terhadap ketegangan regional yang ditimbulkan oleh China.