Bisnis.com, JAKARTA - Hong Kong berencana untuk menerbitkan obligasi terkait inflasi (inflation-linked bond) dan obligasi perak senilai HK$13 miliar (US$1,7 miliar) untuk mendorong penduduk mengambil bagian dalam perkembangan keuangan kota.
Dilansir Bloomberg, Senin (5/10/2020), Sekretaris Keuangan Paul Chan mengatakan pemerintah mengeluarkan sekitar HK$60 miliar dari obligasi yang disebut iBonds dari 2011 hingga 2016 dan menarik total lebih dari 500.000 pembeli.
Obligasi iBonds memiliki tingkat bunga minimal 2 peren, lebih tinggi dari obligasi serupa sebelumnya. Pembayaran dilakukan setiap enam bulan dan suku bunga dikaitkan dengan tingkat inflasi tahunan rata-rata dari Indeks Harga Konsumen Komposit Hong Kong.
Baca Juga
Pemerintah juga akan menerbitkan obligasi perak untuk lansia berusia 65 tahun ke atas. Otoritas Moneter Hong Kong akan secara remi meluncurkan iBonds sore ini.
Data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan perusahaan pasar berkembang dan pemerintah telah menjual rekor sekitar US$530 miliar dolar obligasi dalam mata uang euro tahun ini. Para debitur memanfaatkan likuiditas global karena bank sentral mencoba mengimbangi dampak pandemi.
Ibonds adalah adalah obligasi indeks inflasi ritel dolar Hong Kong yang diterbitkan oleh pemerintah Hong Kong.