Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Hadapan TNI, Jokowi Singgung soal Perang di Masa Depan. Apa Maksudnya?

Untuk mendukung transformasi TNI, Presiden Jokowi menilai perlu mengubah kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan.
Presiden Joko Widodo memimpin upacara peringatan HUT ke-75 TNI yang digelar secara virtual di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (5/10 - 2020) / Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo memimpin upacara peringatan HUT ke-75 TNI yang digelar secara virtual di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (5/10 - 2020) / Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mendorong transformasi TNI dan menyinggung soal perang di masa depan pada peringatan HUT ke-75 TNI pada Senin (5/10/2020).

TNI, kata Presiden, harus bertranformasi agar mampu memahami dan memanfaatkan perkembangan teknologi karena akan memengaruhi strategi perang masa depan.

“Kita harus melakukan transformasi teknologi dan personil yang mampu memahami dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, teknologi nano, dan teknologi kecerdasan buatan,” kata Presiden dalam upacara HUT TNI ke-75 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (5/10/2020).

Perang pada masa depan, menurut Presiden, akan memiliki daya hancur yang lebih besar. Pertempuran akan berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang.

Dia juga menyatakan bahwa perang pada masa yang akan datang juga menggabungkan berbagai taktik sekaligus, baik militer konvensional dan non-konvensional serta lintas dimensi, baik politik maupun ekonomi.

“Transformasi teknologi tersebut harus didukung dengan personil yang kokoh, baik dalam menghadapi tugas operasi militer perang, maupun tugas operasi militer selain perang,” jelas Presiden.

Untuk mendukung transformasi TNI, Presiden pun menilai perlu mengubah kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan.

Jokowi menjelaskan bahwa kebijakan investasi pertahanan itu adalah berpikir jangka panjang dan sistematis serta dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.

“Hanya melaui investasi pertahanan jangka panjang yang terencana, TNI akan mampu menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju,” ujarnya.

Dia melanjutkan, revolusi industri jilid keempat telah menelurkan teknologi militer yang mengagumkan. Transformasi teknologi TNI pun wajib dilakukan sebagai langkah penguatan untuk beradaptasi dengan dunia yang bergerak sangat dinamis.

Adapun, selama 5 tahun terakhir, kata Jokowi, TNI telah melakukan transformasi organisasi secara signifikan dengan membentuk satuan organisasi baru.

Dalam masa kepemimpinan Jokowi, TNI telah mendirikan organisasi tempur Divisi 3 Kostrad, Komando Operasi 3 Angkatan Udara, Armada 3 Angkatan Laut dan Pasukan Marinir 3.

Ditambah lagi, pemerintah telah membentuk kekuatan gabungan TNI terutama tiga komando gabungan wilayah pertahanan dan 3 skuadron drone angkatan udara dan satuan siber TNI.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper