Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ma'ruf Serukan Agar Nonton K-Pop? Ini Penjelasan Jubirnya

Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi angkat bicara terkait pidato Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu. Menurutnya, pesan Wapres telah disalahpahami.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan pernyataan pers lewat telekonferensi dengan wartawan dari rumah dinas wapres di Jakarta, Senin (8/6/2020)/Antara
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan pernyataan pers lewat telekonferensi dengan wartawan dari rumah dinas wapres di Jakarta, Senin (8/6/2020)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi menjelaskan bahwa pernyataan Wakil Presiden Ma’ruf Amin soal K-Pop telah disalahpahami oleh warganet akibat pidato beberapa waktu lalu.

Masduki menegaskan bahwa Wapres Ma’ruf tidak pernah memberikan pernyataan sama sekali agar anak muda banyak menonton K-Pop.

“Wapres tidak sedang kampanye agar anak muda Indonesia menonton K-Pop. Wapres sekadar menjelaskan fenomena terkini terkait budaya populer Korea yang sudah masuk dan mempengaruhi anak muda Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (24/9/2020).

Masduki menjelaskan bahwa wapres justru prihatin pada sebagian masyarakat Indonesia yang cenderung konsumtif pada budaya luar. Wapres berharap generasi muda mengembangkan dan berkreasi terhadap keragaman budaya Indonesia agar dapat diminati mancanegara.

Pernyataan Wapres perlu dipahami dan didudukkan secara proporsional. K-Pop bukan tema tunggal dan tema utama dalam pidato Wapres tersebut.

Hal ini bermula dari siaran pers yang dikirimkan oleh Sekretariat Wakil Presiden pada Minggu, 20 September lalu kepada media terkait dengan isi pidato wapres pada Peringatan 100 Tahun Kedatangan Warga Korea di Indonesia.

Dalam siaran pers tersebut, Wapres Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa anak muda Indonesia dapat belajar dari Korea Selatan sehingga berpeluang menjalin kerja sama teknologi dan meningkatkan ekspor.

Namun, sejumlah media memberitakan siaran pers tersebut dengan angel berita terkait dengan K-Pop. Dengan demikian, ada penilaian Wapres tidak paham musik dan seolah Wapres merendahkan kualitas musik Indonesia di bawah Korea.

Bahkan, beredar video pendek, diunggah sebuah akun facebook, dan unduhan video berisi gabungan potongan pidato Wapres dan penampilan grup musik perempuan Korea. Video tersebut memberi kesan seolah Wapres sedang menonton aksi grup musik perempuan Korea dengan kostum minim.

Di sejumlah kanal media sosial juga banyak unggahan yang mengecam bahwa pernyataan wapres soal K-Pop kurang beretika, padahal latar belakang Wapres seorang ulama.

Deskripsi bahwa, “Saat ini anak muda di berbagai pelosok Indonesia juga mulai mengenal artis K-pop dan gemar menonton drama Korea,” ujar Wapres. Hal ini merupakan fakta yang tak bisa dibantah.

Selain itu, pernyataan tersebut juga bukan berarti wapres sedang membandingkan kualitas musik Indonesia yang di bawah Korea.

“Titik tekan Wapres adalah agar kita bisa belajar dari kemajuan Korea. Kita jangan sekadar menjadi konsumen produk kebudayaan populer Korea. Tapi kita belajar dan mengambil inspirasi dari pengalaman Korea, khususnya dalam suksesnya mengenalkan budaya ke mancanegara,” ujarnya.

Pembicaraan soal musik yang diungkapkan di tengah pandemi bukan berarti wapres tidak sedang mengabaikan wabah, katanya. Dalam sambutan tersebut musik hanya salah satu aspek saja yang disinggung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper