Bisnis.com, JAKARTA - Brigjen Pol. Setyo Budiyanto berhasil menyisihkan dua pesaingnya untuk menduduki jabatan Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebelumnya, Setyo menjabat sebagai Koordinator Wilayah III KPK sekaligus Plt. Direktur Penyidikan KPK. Adapun, Setyo menyisihkan dua nama lainnya yang juga berasal dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Setyo menyisihkan Widyaiswara Muda Sespimti Polri Kombes Pol. Nazirwan Adji Wibowo dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol. Didik Agung Widjanarko dalam seleksi.
Seperti dikutip dari Antara, Jumat (18/9/2020), terpilihnya Setyo diketahui dari lembaran Surat Pimpinan KPK RI Nomor R/1812/KP.01.01/01-54/09/2020 tertanggal 18 September 2020 ditandatangani oleh Ketua KPK Firli Bahuri.
Adapun surat itu perihal pemberitahuan hasil seleksi dan panggilan bagi calon pegawai negeri yang dipekerjakan di KPK berasal dari Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Selain Setyo, dalam surat tersebut juga tertulis lima orang yang berasal dari institusi Polri lolos untuk posisi koordinator wilayah. Mereka adalah yakni Kombes Pol. Didik Agung Widjanarko, Kombes Pol. Agung Yudha Wibowo, Kombes Pol. Bahtiar Ujang Purnama, Kombes Pol. Kumbul Kusdwijanto Sudjadi, dan Kombes Pol. Yudhiawan.
Baca Juga
Selain surat tersebut, juga terdapat surat yang ditandatangani oleh Sekjen KPK Cahya H. Harefa perihal usulan gaji pegawai struktural eselon 2 dan setara tertanggal 16 September 2020.
Dalam surat itu, terdapat daftar nama pejabat struktural eselon 2 dan setara yang dinyatakan lulus sampai dengan tahap akhir. Nama-nama itu adalah Direktur Penyidikan KPK Setyo Budiyanto dari internal/Polri, Direktur Pengaduan Masyarakat KPK Tomi Murtomo dari internal, Direktur Pengolahan Informasi dan Data (Pinda) KPK Riki Arif Gunawan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Berikutnya, sembilan koordinator wilayah KPK, yakni empat berasal dari internal masing-masing Asep Rahmat Suwanda, Aminudin, Budi Waluya, dan Aida Ratna Zulaiha serta lima dari Polri masing-masing Didik Agung Widjanarko, Agung Yudha Wibowo, Bahtiar Ujang Purnama, Kumbul Kusdwijanto Sudjadi, dan Yudhiawan.