Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa tahun depan merupakan momentum baik untuk gencar mempromosikan sport tourism. Indonesia jangan sampai kehilangan momentum untuk meraup keuntungan dari kekayaan alam yang menjadi modal tren pariwisata baru tersebut.
“Peluang pengembangan sport tourism ini semakin besar pasca pandemi nanti. Masyarakat akan lebih memilih olahraga dan berwisata di ruang terbuka, di alam bebas. Peluang ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya,” kata Presiden memberikan sambutan Hari Olahraga Nasional ke-37 tahun 2020 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/9/2020).
Jokowi mengatakan Indonesia memiliki banyak wilayah dengan wisata alam yang indah serta kaya akan seni dan budaya. Seharusnya hal ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk penyelenggaran kegiatan olahraga internasional, seperti terbang layang, menyelam, bersepeda, dan lainnya.
Presiden juga mengatakan bahwa olahraga bisa menjadi satu pendongkrak ekonomi nasional. Kegiatan ini memiliki cakupan industri yang luas, mulai dari industri event organizer, industri pakaian, industri media, hingga souvenir. Pelaku usaha yang terlibat pun mulai dari UMKM hingga perusahaan raksasa multinasional.
“Target pasar bukan hanya masyarakat daerah, pasar nasional, tapi juga pasar global,” kata Presiden.
Adapun sport tourism menjadi satu dari tiga tema besar Hari Olahraga Nasional ke-37 tahun 2020. Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan bahwa kondisi alam Indonesia merupakan lokasi yang ideal untuk tujuan wisata olahrga.
Baca Juga
Dia mengatakan akan lebih mengembangkan kegiatan wisata olahraga yang mendatangkan turis. “Apalagi tahun depan kita menjadi tuan rumah Moto GP di Mandalika NTB,” katanya.
Terkait hal itu Kemenpora telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif. Hal ini guna mensinergikan kekayaan wisata alam serta ekonomi kreatif dengan kegiatan olahraga, baik nasional maupun internasional.
Sementara itu, sport industry juga menjadi satu tema besar Haornas tahun ini. Menurut Zainuddin, kegiatan olahraga tidak bisa dipisahkan dengan industri, baik idnustri barang atau peralatan olahrga ataupun industri jasa atau pengelolaan kegiatan olahrga.
Menurutnya Indonesia belum menggali potensi industri terkait olahrga secara optimal. Kebutuhan peralatan olahrga masih banyak yang berasal dari luar negeri.
“Kalangan industri harus sudah mulai sosialisasikan kepada stakeholder olahraga untuk semaksimal mungkin menggunakan peralatan olahraga produksi dalam negeri,” katanya.