Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Miris, Yodi Prabowo Tewas Karena Tusukan di Leher, bukan 4 Tusukan di Dada

Ada luka tajam di leher untuk memotong tenggorokan tapi tak sampai memotong pembuluh darah utama leher. Tidak menemukan bukti kekeran lain, sebab mati korban kekerasan mati di leher
Penjelasan secara medis penyebab tewasnya Editor Metro TV berdasarkan temuan kedoktern Forensi bisa disimak pada menit 19:30 hingga 21:44 dari video Youtube Homas Polda Metro Jaya
Penjelasan secara medis penyebab tewasnya Editor Metro TV berdasarkan temuan kedoktern Forensi bisa disimak pada menit 19:30 hingga 21:44 dari video Youtube Homas Polda Metro Jaya

Bisnis.com, JAKARTA - Temuan Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian menyebutkan bahwa Editor Metro TV Yodi Prabowo menusuk-nusuk tubunya sebanyak lima kali, yaitu empat di dada dan satu di leher.

Hal itu terungkap dalam jumpa pers pengungkapan kasus tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo di Markas Polda Metro Jaya, yang dipimpin Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus.

Laporan dari Kedokteran Forensik kepolisian menyebutkan korban sudah dalam kondisi membusuk saat tiba di rumah sakit, karena berdasarkan penyidikan jasad baru ditemukan dua hari setelah peristiwa.

Menurut temuan Kedokteran Forensik, empat tusukan di dada memiliki kedalaman bervariasi. "Ada yang kedalam luka hanya sampai jaringan otot, yang kedua dan ketiga lebih dalam lagi, yang terakhir luka terdalam menembus sampai memotong bagian bawah paru-paru," ujar seorang perwira Kedokteran Forensik dalam jumpa pers itu.

Ada pun satu tusukan lagi adalah goresan di leher, yang oleh Kedokteran Forensik disimpulkan sebagai penyebab utama kematian.

"Ada luka tajam di leher untuk memotong tenggorokan tapi tak sampai memotong pembuluh darah utama leher. Tidak menemukan bukti kekeran lain, sebab mati korban kekerasan mati di leher," lanjutnya.

Simak penjelasan dari Kedokteran Forensik dalam video jumpa pers Humas Polda Metro Jaya di atas mulai menit 19.30 hingga 21:40.

Dalam pemeriksaan yang lebih lanjut, tim Kedokteran Forensik menjelaskan bahwa ditemukan kandungan narkoba dari urine jenazah. "Ditemukan kandungan amfetamin di dalam urine."

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menduga penggunaan obat terlarang itu, berdasarkan ketarangan ahli, diduga membuat korban tidak mempedulikan luka-luka ditubuhkan, sehingga muncul lima tusukan itu.

"Efek amfetamin, meningkatkan keberanian yang sedemikian luar biasa."


24.00 hingga jam 02.000, dari parkir motor sampai ke seberang jalan pinggir tol hingga ke lokasi tak ada cecerah sapanang jalan.


Tidak da luka lain kecuali di leher dan dada, termasuk luka benturan. Mayat baru ditemukan dua hari oleh anak-anak yang sedang bermain.

Koronologi

Diketahui, editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORRR di Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, pada Jumat (10/7) setelah dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak Selasa (7/7).

"(Lokasi temuan) di samping tembok tol," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Budi Sartono saat dikonfirmasi wartawan, Jumat, 10 Juli 2020.

Berdasarkan data yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan oleh seorang saksi setelah melihat sepeda motor di sebuah warung bensin dalam keadaan mesin sudah dingin. Beberapa saat kemudian, sejumlah anak yang sedang bermain layangan di pinggir jalan tol melihat ada sesosok mayat laki-laki yang tergeletak.

Pihak Kepolisian juga mengungkapkan hasil autopsi terhadap korban menyebut luka tusukan benda tajam di bagian leher sebagai penyebab utama kematian Yodi.

Polisi menduga Yodi sudah tewas sekitar dua hingga tiga hari sebelum jasadnya kemudian ditemukan oleh warga dan dilaporkan kepada polisi.

Ada Satu barang bukti pisau yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Pada saat itu kondisi korban menurut keterangan saksi yang menemukan awal tertelungkup, di bawahnya itu ada pisau. Terhadap pisau itu, kemudian dilakukan pemeriksaan untuk pengecekan "Deoxyribo Nucleic Acid" (DNA) dan sidik jari yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sutarno
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper