Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Agama Facrul Razi mengingatkan agar perguruan tinggi keagamaan negeri (PTKN) jangan hanya menjadi mercusuar ilmu pengetahuan, tapi sekaligus harus menjadi mercusuar akhlak dan moral generasi terpelajar sebagai calon pemimpin bangsa.
“Pimpinan PTKN harus bisa menyinkronkan pendekatan keilmuan dan manajerial, sebab kampus dituntut berkontribusi memberdayakan masyarakat,” ujarnya pada Kamis (23/7/2020) sebagaimana dilansir laman resmi Kemenag.
Dia mengemukakan hal itu ketika di Jakarta melantik tiga pimpinan PTKN yakni Marjoni Imamora sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar; Nyayu Khodijah sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang; dan I Gede Suwindia sebagai Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kunturan Singaraja.
Dia mengutarakan bahwa PTKN memang bukan lembaga dakwah, tapi berperan dalam meningkatkan kualitas dakwah dan kualitas kehidupan beragama di masyarakat.
Oleh karena itu, dari PTKN diharapkan lahir gagasan, konsep, dan strategi pembangunan masyarakat religius yang moderat. "PTKN juga diharapkan melahirkan gagasan pembangunan masyarakat yang religius."
Menurut Menag, keberadaan PTKN diharapkan mampu melahirkan generasi yang intelek, tidak hanya sarjana berilmu, melainkan juga agamawan. Menurut dia, PTKN harus menjadi laboratorium manusia yang berkahlak mulia.
Menag mengutip perkataan Moh. Hatta, Menag mengatakan bahwa ilmu bisa dipelajari setiap manusia, tetapi pendidikan akhlak dan karakter tidak cukup melalui pengajaran, tapi juga keteladanan,
Pada kesempatan itu Menga juga para pimpinan PTKN untuk mengawal kualitas pembelajaran di tengah pandemi Covid-19.
Secara khusus dia meminta pimpinan PTKN peka terhadap kesulitan mahasiswa pada masa sulit ini. "Kualitas pembelajaran tidak boleh berkurang. Uang Kuliah Tunggal harus menjadi perhatian bagi setiap pimpinan PTKN. Kita semua harus peka terhadap kesulitan mahasiswa.”