Bisnis.com, JAKARTA – Satgas Covid-19 mencatat tingkat kematian paling tinggi ada di Banjarbaru, bukan kota-kota besar yang tiap harinya mencatatkan tambahan kasus Covid-19 terbanyak.
Tim Pakar Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, tingkat kematian berhubungan dengan bagaimana pengamanan dan pengendalian terhadap kasus Covid-19 di suatu wilayah.
“Misalnya di Jakarta angka kasus tinggi, tapi kematian rendah, karena penanganannya cepat. Akan berbeda ceritanya dengan di wilayah-wilayah lainnya,” kata Dewi, Rabu (22/7/2020).
Satgas Covid-19 mencatat tingkat kematian tertinggi per kabupaten/kota, posisi pertama adalah Banjarbaru menempati posisi tertinggi dengan 4,6 kasus per 100.000 penduduk.
Kedua Surabaya 3,8 kasus per 100.000 penduduk, dilanjutkan oleh Mataram 2,5 kasus per 100.000 penduduk, Makassar 2,2 kasus per 100.000 penduduk, dan Gresik 1,7 per 100.000 penduduk.
“Bisa jadi di Banjarbaru tambahan kasusnya lebih sedikit, tapi penanganannya kurang baik jadi tingkat kematiannya lebih tinggi. Ini bisa dievaluasi,” ujarnya.
Baca Juga
Adapun, hingga 19 Juli 220, Dewi menyebut ada 409 kabupaten kota tidak mengalami penambahan kasus kematian karena infeksi Virus Corona selama sepekan terakhir.
“Bisa jadi kalau semakin baik penanganannya bisa makin rendah sampai 0, artinya laju penularan sudah terkendali. Artinya 409 kabupaten/kota ini sudah bisa mengendalikan dan menangani dengan baik. Ini jadi kabar baik yang harapannya bisa naik terus setiap minggunya,” imbuh Dewi.
Saat ini Satgas Covid-19 akan melaporkan data tambahan kasus Covid-19 secara detail melalui laman website covid19.go.id.
Setiap pekan akan ada data tambahan seperti analisis mingguan untuk semua provinsi dan kabupaten/kota.
“Untuk saat ini datanya masih diupdate tiap sore. Tapi kami sedang mengusahakan untuk bikin datanya real time,” ungkap Dewi.