Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korupsi Jiwasraya: Kejagung Panggil Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo

Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi dalam perkara tindak pidana korupsi PT Asuransi Jiwasraya saat masih menjabat sebagai Komisaris Utama di PT MNC Asset Management yang kini telah menjadi tersangka kasus tersebut.
Gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia di Jakarta./Bisnis-Samdysara Saragih
Gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia di Jakarta./Bisnis-Samdysara Saragih

Bisnis.com, JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) periksa kakak kandung Hary Tanoesoedibjo yaitu Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo selaku Komisaris Utama PT MNC Asset Management tahun 2016.

Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi dalam perkara tindak pidana korupsi PT Asuransi Jiwasraya saat masih menjabat sebagai Komisaris Utama di PT MNC Asset Management yang kini telah menjadi tersangka kasus tersebut.

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus Febrie Adriansyah mengaku masih belum mengetahui apakah Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo hadir dalam panggilan pemeriksaan tersebut atau tidak.

"Nanti akan saya sampaikan ya, saya cek dulu," tuturnya, Selasa (21/7/2020).

Sebelumnya, Kejagung telah menetapkan 13 korporasi manager investasi sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi PT Asuransi Jiwasraya, karena diduga kuat menerima aliran dana sebesar Rp12,157 triliun.

Berikut adalah rincian nilai aliran dana dari PT Asuransi Jiwasraya ke 13 perusahaan manajer investasi:

1. PT Pool Advista Asset Management total nilai Rp2,142 triliun, melalui produk Pool Advista Kapital Optimal Rp1,403 triliun dan Pool Advista Kapital Syariah Rp749 miliar.

2. PT Dhanawibawa Manajemen Investasi atau PT Pan Arcadia Capital total nilai Rp2,027 triliun, lewat produk reksadana Dana Bertumbuh Rp1,555 triliun dan produk Dana Saham Syariah Rp472 miliar.

3. PT Pinnacle Persada Investama total nilai hingga Rp1,815 triliun melalui produk reksadana Pinnacle Dana Prima sebesar Rp1,815 triliun.

4. PT Prospera Asset Management total nilai yaitu Rp1,297 triliun, lewat produk reksadana Prospera Dana Berkembang Rp405 miliar dan Syariah Prospera Syariah Saham Rp892 miliar

5. PT Treasure Fund Investama Indonesia total nilai Rp1,216 triliun, melalui produk reksadana Treasure Super Maxxi Rp481,5 miliar, Syariah Saham Rp239,9 miliar dan Treasure Saham Mantap Rp495 miliar.

6. PT Corfina Capital total nilai Rp706 miliar, lewat produk reksa dana Corfina G2PRS sebesar Rp446 miliar dan Corfina Equity Syariah Rp260 miliar.

7. PT Millenium Danatama Indonesia atau PT Millenium Capital Management total nilai Rp676 miliar, melalui produk reksadana Millenium Equity Prima Plus sebesar Rp493 miliar dan MCM Equity Sektoral Rp183 miliar.

8. PT OSO Manajemen Investasi total nilai Rp521,1 miliar, melalui produk reksa dana OSO Flores Equity Fund Rp451 miliar dan OSO Moluccas Equity Fund Rp70 miliar.

9. PT Maybank Asset Management total nilai Rp515 miliar, melalui produk reksadana Maybank Dana Ekuitas Syariah Rp515 miliar.

10. PT MNC Asset Management total nilai Rp480 miliar, melalui produk reksadana MNC dana Syariah Ekuitas II Rp480 miliar.

11. PT GAP Capital total nilai Rp448 miliar, melalui produk reksadana GAP Equity Focus Fund sebesar Rp448 miliar.

12. PT Jasa Capital Asset Management total nilai Rp226 miliar, melalui produk reksa dana Jasa Capital Saham Progresif Rp226 miliar.

13. PT Sinarmas Asset Management total nilai Rp77 miliar, melalui produk reksa dana Simas Saham Ultima sebesar Rp77 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper