Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebulan, BPPT Targetkan Produksi 1 Juta Test Kit Rapid Test Corona

Kepala BPPT Hammam Riza mengungkapkan, pada saat Covid-19 merebak, BPPT mengajak seluruh stakeholder untuk menghasilkan inovasi produk yang bisa diproduksi dalam negeri, dan pemenuhan kebutuhannya kita harus bisa diakselerasi.
Dokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, diharapkan bisa mempercepat waktu untuk mengetahui hasil pemeriksaan pasien yang diduga terinfeksi virus corona atau COVID-19 di Sidoarjo. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Dokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, diharapkan bisa mempercepat waktu untuk mengetahui hasil pemeriksaan pasien yang diduga terinfeksi virus corona atau COVID-19 di Sidoarjo. ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah menggenjot produksi alat kesehatan produksi Indonesia dengan target 1 juta rapid test kit mulai Agustus dengan harga pasaran yang jauh lebih terjangkau.

Kepala BPPT Hammam Riza mengungkapkan, pada saat Covid-19 merebak, BPPT mengajak seluruh stakeholder untuk menghasilkan inovasi produk yang bisa diproduksi dalam negeri, dan pemenuhan kebutuhannya kita harus bisa diakselerasi.

“Saat ini BPPT sudah memiliki berbagai produk yang bisa digunakan untuk membantu mempercepat penanganan Covid-19 mengikuti rantai dari proses testing, tracing, isolating, sampai perawatan. Kami punya rapid diagnostic test kit, swab tes menggunakan PCR, dan melengkapi fasilitas kesehatan yang diperlukan untuk memeriksa sampel swab test yang pada saat awal sangat kurang,” jelas Hammam, Rabu (15/7/2020).

BPPT juga membangun mobile laboratory yang saat ini sedang dalam proses produksi sebanyak 3 unit dan diharapkan bisa membuat 10 unit lagi untuk disebar di seluruh Indonesia.

Untuk testing, Hammam menerangkan, BPPT bekerja sama dengan UGM, Unair, dan PT Hepatika Mataram untuk memproduksi rapid test kit dengan harga hanya Rp75.000.

“Hasilnya dari uji validasi ke 10.000 orang, dan dari 10.000 sensitifitasnya 98,4 persen untuk IgG [Immunoglobulin G], dan untuk IgM [Immunoglobulin M] 74 persen. Untuk nonreaktif sekitar 98 persen IgG-nya 100 persen. Ini sudah memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan,” jelas Hammam.

Saat ini hasil hilirisasi produk diberikan melalui pusat pelayanan teknologi BPPT. Prediksinya, akhir pekan ini sudah 100.000 alat tes yang diproduksi.

“Kami akan kita tingkatkan produksinya jadi 1 juta kit per bulan mulai bulan depan,” tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper