Bisnis.com, JAKARTA— Indonesia menyiapkan lebih dari US$2,5 juta untuk membantu pemerintah dan pengungsi Palestina sebagai dukungan terhadap kondisi sulit yang menimpa negara di Timur Tengah itu.
Plt. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan posisi Indonesia sudah sangat jelas yakni mengutuk rencana aneksasi Israel di wilayah Palestina. Indonesia bahkan aktif menggalang kekuatan dari dunia internasional.
Tak hanya itu, Indonesia juga merealisasikan keberpihakannya terhadap Palestina dengan komitmen bantuan kepada pemerintah Palestina dan Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) masing-masing senilai US$1 juta serta US$500.000 melalui Palang Merah Internasional.
"Pemerintah Indonesia juga akan meningkatkan kontribusi rutin kepada pengungsi palestina melalui UNRWA sebesar US$200.000," katanya dalam acara diskusi media secara daring, Jumat (10/7/2020).
Menteri Luar Negeri RI telah mengikuti pertemuan menteri dengan Badan Bantaun dan Pekerjaan PBB untuk UNRWA pada 23 Juni 2020
Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Rizal mengatakan Indonesia juga aktif menyuarakan penolakan aneksasi saat menjabat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanaan PBB.
"Sejak 17 Mei diumumkan rencam aneksasi, Indonesia langsung menyampaikan pernyataan keras menolak rencana tersebut dan mencari dukungan internasional dengan bersurat dengan negara kunci," katanya.
Termasuk 40 negara lainnya, anggota DK PBB fan organisasi internasional seperti Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok (GNB).
Menlu Retno Marsudi juga menerima balasan dari 15 negara termasuk Jepang, Rusia, Mesir, Perancis, Tunisia, dan lainnya yang menyatakan satu suara menolak rencana tersebut.
"Menlu meminta OKI menjadi kendaraan untuk memobilisasi dukungan negara internasional untuk secara tegas menolak keinginan Israel," tandasnya.