Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah pengangguran di Kanada yang sempat membludak akibat Covid-19 mulai mengalami tanda-tanda penurunan per Kamis (4/6/2020), menyusul kebijakan negara tersebut melakukan peringanan lockdown.
Berdasarkan survei yang dilakukan lembaga Nanos Research, setidaknya sudah ada sekitar 30 persen korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan perumahan yang telah mendapat pekerjaan baru atau kembali bekerja sesuai jam normal.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa pukulan awal akibat PHK dan perumahan pekerja mulai berkurang di kalangan warga Kanada. Memang masih terlalu awal untuk mengatakan kondisi sudah pulih, tapi ini tentu merupakan pertanda bagus," ujar Kepala Riset Data Nanos Research Nik Nanos seperti diwartakan Bloomberg.
Sebagai catatan, Kementerian Ketenagakerjaan Kanada sebelumnya mengumumkan bahwa sepanjang April 2020 jumlah karyawan yang terkena PHK dan perumahan bertambah sekitar 2 juta orang.
Ekonom setempat memperkirakan sejauh ini hitung-hitungan tambahan korban PHK pada bulan Mei bertambah 500.000. Artinya, sekitar 2,5 juta warga Kanada diperkirakan kehilangan pekerjaan atau waktu kerja normal sejak kebijakan lockdown diterapkan pemerintah.
Survei Nanos juga menunjukkan bahwa dari keseluruhan korban PHK, 25 persen di antaranya sempat lebih dulu mengalami pemotongan gaji pada awal merebaknya pandemi di Kanada.
Baca Juga
Survei juga mengatakan bahwa persentase pekerja yang sama sekali tak terkena pengaruh Covid-19 berkisar 41 persen dari jumlah tenaga kerja keseluruhan.
Adapun riset Nanos, yang juga bekerja sama dengan google, dilakukan menggunakan metode random sampling. Penelitian ini melibatkan 1.009 responden dengan margin of error sebesar 3,1 persen.
Per Rabu (4/6) petang tercatat jumlah kasus Covid-19 di Kanada telah mencapai 93.085. Dari angka itu, 51.048 dinyatakan sembuh dan 7.498 orang telah kehilangan nyawa.